nusabali

Enam Penari Pentaskan Tari Memanah

  • www.nusabali.com-enam-penari-pentaskan-tari-memanah

AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak enam penari menarikan tarian sakral di Pura Banjar, Banjar Tengah, Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem pada Hari Raya Kuningan, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (20/11) sekitar pukul 18.00 Wita.

Tari Memanah ini ditarikan menjelang sandikala. Para penari membawa anak panah dan busur. Mereka membentangkan gandewa atau memanah ke sembilan penjuru mata angin. Tari sakral ini bermakna memanah masa depan dan syukur atas kesuburan yang dikaruniai Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Penari dengan ciri khas tanpa busana atas, menggunakan saput merah dan pakai gelung. Tarian ini dibawakan oleh krama Banjar Tengah yakni I Gede Agus Ariasa, I Made Oscar Bali, Komang Galih Prawira, I Kadek Pradnyadika, I Wayan Winata, dan I Komang Agus Purnadita. Sebelum tarian dimulai, Jro Mangku Gelgel dan Jro Mangku Werdiadi, menggelar ritual matur piuning untuk mohon restu dan keselamatan. Gerakan-gerakan tari memanah sangat sederhana. Sebelum anak panah dibentangkan terlebih dahulu ada gerakan anak panah disentuhkan ke bumi sebagai bentuk mohon karahayuan dari ibu pertiwi sebagai sumber kehidupan.

Selanjutnya anak panah dibidikkan ke arah ke timur, selatan, barat, dan utara, diulang sebanyak dua kali. Terakhir anak panah dibentang ke arah utara sebagai penutup. Prajuru Banjar Adat Tengah, I Ketut Tangkeng mengatakan, setiap menggelar pamiyosan di Pura Banjar Tengah selalu diisi Tari Rejang, Tari Memanah, dan Tari Dadap. “Ini tradisi turun temurun. Setiap piodalan di Banjar Tengah dipentaskan tari sakral,” jelas Tangkeng. Begitu juga Tari Dadap dengan enam penari. Penari memakai udeng merah, tanpa busana atas, kedua tangan memegang perahu kecil sebagai lambang mengarungi bahtera kehidupan.

Gerakannya, tangan menyiku ke kanan, menyiku ke kiri, dan mendayung. Salah seorang penari, I Gede Krisna Adi Widana mengatakan gerakan Tari Dadap melambangkan perjuangan dalam menghadapi kehidupan. “Menyiku ke kanan dan menyiku ke kiri artinya kerja keras, mendayung artinya telah menikmati hasil dari kerja keras itu,” jelas Krisna Adi Widana. *k16

Komentar