nusabali

Dewa Raka Sandi Lolos Seleksi Administrasi

Seleski Calon Anggota KPU RI 2022-2027

  • www.nusabali.com-dewa-raka-sandi-lolos-seleksi-administrasi

JAKARTA, NusaBali
Sebanyak 629 pelamar dinyatakan lolos seleksi administrasi calon anggota KPU RI dan Bawaslu RI.

Dari 629 nama yang diumumkan lolos oleh Tim Seleksi (Timsel) di Jakarta, Selasa (17/11), termasuk di antaranya Komisioner KPU RI 2020-2022 I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi.

Ketua Timsel Calon Anggota KPU RI dan Bawaslu RI, Juri Ardiantoro, mengatakan awalnya ada 868 orang yang mendaftar sebagai calon komisioner KPU RI dan Bawaslu RI 2022-2027. Dari jumlah itu, yang dinyatakan lolos seleksi administrasi mencapai 629 orang. Rinciannya, 352 orang lolos seleksi administrasi sebagai calon anggota KPU RI dan 277 orang calon anggota Bawaslu RI.

Menurut Juri Ardiantoro, dari 352 orang yang lolos seleksi administrasi calon anggota KPU RI tersebut, 17 orang di antaranya asal Bali-Nusa Tenggara, 156 orang asal Jawa, 77 orang asal Sumatra, 26 orang asal Kalimantan, 47 orang asal Sulawesi, dan 27 orang asal Maluku-Papua. "Jadi, dari seluruh Indonesia ada yang mendaftar dan lolos seleksi administrasi," kata Juri di Jakarta, Rabu kemarin.

Sedangkan dari 277 orang yang lolos seleksi administrasi calon anggota Bawaslu RI, 11 orang di antaranya asal Bali-Nusa Tenggara, 143 orang asal Jawa, 58 orang asal Sumatra, 17 orang asal Kalimantan, 33 orang asal Sulawesi, dan 15 orang asal Maluku-Papua. Pelamar calon anggota KPU RI dan Bawaslu RI yang lolos seleksi administrasi ini berasal dari berbagai latar belakang. Sebagian dari mereka masih menjabat penyelenggara Pemilu dan pengawas Pemilu, baik di tingkat pusat, pro-vinsi, maupun kabupaten/kota.

Juri menyebutkan, mereka yang lolos seleksi asministrasi ini selanjutnya akan mengikuti seleksi tertulis, penulisan makalah, dan tes psikologi, 24-25 November 2021 depan, secara terpusat di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. "JIEXPO bisa menampung 5.000 orang. Sedangkan yang akan mengikuti seleksi 629 orang, sehingga tempat tersebut memenuhi persyaratan dalam penerapan protokol kesehatan," papar mantan Ketua KPU RI ini.

Sementara itu, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menyatakan bersyukur lolos seleksi administrasi sebagai calon anggota KPU RI 2022-2027, sehingga bisa lanjut ke tahap berikutnya. Raka Sandi mengaku kembali ikut seleksi calon anggota KPU RI, karena sejumlah pertimbangan. Salah satunya, karena Pemilu 2024 mendatang merupakan moment penting bagi penyelenggara Pemilu di seluruh Indonesia.

Menurut Raka Sandi, pada 2024 nanti akan berlangsung Pileg/Pilpres dan Pilkada serentak. Lagipula, selama ini Raka Sandi fokus dan mendedikasikan diri sebagai penyelenggara Pemilu, sehingga dia ingin memberikan kontribusi untuk menyukseskan Pemilu 2024 dan Pilkada 2024 serentak.

"Caranya, dengan mengikuti seleksi lagi. Jika nanti saya diberi amanah kembali, saya akan memberikan sumbangsih, gagasan, dan inovasi-inovasi yang perlu dilakukan, dengan harapan Pemilu ke depan berjalan lebih baik," jelas Raka Sandi saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin.

Dalam seleksi calon anggota KPU RI 2022-2027 ini, Raka Sandi berstatus kandidat incumbent. Pasalnya, pria kelahiran Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, 21 November 1970 ini kini masih menjabat sebagai Ketua Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih serta Partisipasi Masyarakat KPU RI.

Raka Sandi menyebutkan, partisipasi masyarakat sangat penting dalam menyukseskan dan memberikan legitimasi bagi penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada. Raka Sandi selaku komisioner KPU RI 2020-2022 pun membuat beragam program inovasi. Salah satunya, program ‘Desa Peduli Pemilu dan Pemilih’, yang merupakan program berbasis desa/kelurahan. "Pilot projectnya sudah berjalan di seluruh Indonesia. Untuk tahap pertama, di provinsi minimal dua desa/kelurahan," kata mantan Ketua KPU Bali 2013-2018 dan anggota Bawaslu Bali 2018-2020 ini.

Bagi Raka Sandi, ini merupakan gagasan besar karena mendekatkan KPU dengan pemilih. Harapannya, dapat memberikan informasi awal mengenai Pemilu atau melahirkan kader-kader yang peduli Pemilu. Kemudian, memberikan pendidikan kepada pemilih, sehingga dapat menggunakan hak pilih dengan baik dan dapat mencegah hoax atau isu-isu SARA di Pilkada yang sedang berjalan.

"Prinsipnya, kita harus memikirkan tata kelola Pemilu yang lebih baik dan berkualitas, agar kompleksitas bisa diurai. Lalu, di 2024 nanti Indonesia dapat menyelenggarakan Pemilu dengan baik, demokratis, dan kualitas partisipasi masyarakat semakin meningkat, baik dari aspek kualitatif maupun kuantitatif," katanya.

Sementara, sebagai persiapan mengikuti tes tertulis dalam seleksi calon anggota KPU RI, 24-25 November 2021 nanti, Raka Sandi mengaku akan menyiapkan diri. Namun, dia tidak melupakan tugas-tugasnya sebagai komisioner KPU RI 2020-2022. Apalagi, pada 18-20 November 2021 nanti, KPU RI memiliki beberapa agenda. Di antaranya, memberikan latihan bagi fasilitator ‘Desa Peduli Pemilu dan Pemilih’, selain juga mengadakan simulasi tentang pemungutan dan perhitungan suara.

"Prinsipnya, saya berupaya menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk mengikuti seleksi selanjutnya. Saya juga akan tetap melaksanakan tugas-tugas kantor dengan baik pula," tandas mantan Ketua KPU Bali 2013-2018 dan anggota Bawaslu Bali 2018-2020 ini. *k22

Komentar