nusabali

KPS Tukad Wang Biga, Bersihkan Sungai dan Ambil Sampah Warga

  • www.nusabali.com-kps-tukad-wang-biga-bersihkan-sungai-dan-ambil-sampah-warga

DENPASAR, NusaBali.com - Komunitas Pecinta Sungai (KPS) Tukad Wang Biga menunjukkan komitmen terhadap kebersihan sungai di Kota Denpasar dengan melakukan bersih_bersih sungai dua kali dalam sepekan.

Bukan itu saja, komunitas yang resmi berdiri sejak Mei 2021 juga melayani pengambilan sampah di rumah-rumah warga. Tujuannya agar tidak dibuang ke sungai.

Tukad Wang Biga sendiri terletak di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, melintang sepanjang 2 Km. KPS Tukad Wang Biga  berada di Dusun Jabajati, Desa Pemogan. 

Ketika komunitas pecinta sungai ini melakukan edukasi terkait sampah ke masyarakat, khususnya di Dusun Jabajati, banyak yang beralasan membuang sampah di sungai karena  sampah-sampah di rumahnya tidak diambil secara rutin oleh pihak jasa pengambilan sampah.

Dari sana terbersit pikiran dalam benak anggota KPS Tukad Wang Biga yang berjumlah resmi 7 orang, untuk mengambil langsung sampah-sampah warga agar sampah tidak menumpuk di rumah dan akhirnya dibuang begitu saja ke sungai.


“Kendala mereka kenapa buang sampah ke sungai, satu keterlambatan yang angkut sampah, kedua masalah pembayaran, mereka merasa tidak mampu bayar. Akhirnya kami tim bersepakat, kami yang akan mengangkut,” terang Ketua KPS Tukad Wang Biga, I Made Mendra, Selasa (16/11/2021). 

Mendra mengatakan, pelayanan pengambilan jasa sampah ke rumah warga memang tidaklah cuma-cuma. Namun, ia menjanjikan pengangkutan sampah oleh KPS Tukad Wang Biga lebih ‘miring’ harganya dan jadwal pengambilan sampah lebih sering waktunya, dilakukan dua hari sekali.

Sejauh ini sekitar 150 rumah tangga sudah dilayani oleh KPS Tukad Wang Biga yang bertransformasi menjadi Komunitas Pecinta Sungai dan Lingkungan (KPSL) Tukad Wang Biga ketika melayani pengambilan sampah warga.

Komitmen untuk serius melindungi sungai dari sampah juga terlihat dari dimilikinya satu unit armada pengangkut sampah oleh komunitas ini. Biaya pembelian diambil dari kredit lunak bank yang angsurannya diambil dari pendapatan iuran warga yang sampahnya diambil. 

“Dari semua KPS yang ada di Denpasar, sepertinya KPS Tukad Wang Biga saja yang punya truk (pengangkut sampah) sendiri,” seloroh Made Mendra.

Mendra pun berharap seluruh dusun di wilayah Desa Pemogan mendukung program bersih sungai seperti yang dilakukannya di Banjar Jabajati. 


Menurutnya, sampah selalu datang dari hulu (utara) yang menandakan masih belum adanya kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuat sampah di sungai. Ia pun berharap di setiap wilayah-wilayah tersebut dilakukan edukasi secara serius kepada warganya agar tidak membuang sampah di sungai. 

Mendra yakin jika warga memiliki kesadaran tidak membuang sampah ke sungai, maka apa yang dicita-citakannya melihat  Tukad Wang Biga bersih dari sampah bukanlah hal yang mustahil. 

“Pertama bagaimana supaya saluran irigasi ini bebas dari sampah, kedua selalu dialiri air, dan bagaimana sepanjang Tukad Wang Biga ini tidak kumuh,” harap Made Mendra yang juga berprofesi sebagai tour guide dan sekaligus sebagai petani ini. *adi

Komentar