nusabali

Sejarah Desa Beratan Samayaji Belum Ditemukan

  • www.nusabali.com-sejarah-desa-beratan-samayaji-belum-ditemukan

Setelah tiga hari melakukan identifikasi 114 cakep lontar,  sejarah Desa Pakraman Beratan Samayaji, Kelurahan Beratan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng masih belum tertelusuri.

Identifikasi Cakep Lontar


SINGARAJA, NusaBali
Namun dari lontar yang diindentifikasi dengan melibatkan Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Buleleng, Kamis (2/2), ada lontar yang berjudul nama desa setempat.

Lontar dimaksud adalah milik Putu Sima. Kebetulan keluarga Sima merupakan keturunan penyarikan Desa Pakraman Beratan Samayaji. Dalam lontar itu dikemukakan tradisi nyepi yang selalu menyertakan acara sembelih kuda atau sapi, yang biayanya dikenakan dari urunan bersama masyarakat setempat.

Sebagian besar dari 20 lontar yang teridentifikasi, merupakan lontar yang memuat tentang kanda, kawiswan, wariga, usada hingga lontar pangiwa.   “Mudah-mudahan di lontar lain ada sejarah desa kami yang dicari lama belum juga ketemu. Tapi kami tetap optimis,” kata Kepala Lingkungan Pandya Pura, Nyoman Ngurah Suharta.

Proses pengidentifikasian lontar sendiri sudah memasuki hari ketiga di rumah seorang warga Nyoman Rupadi.  Pada hari ketiga itu, warga setempat Nyoman Suryasa juga menyerahkan enam cakep lontar. Sebelumnya lontar milik keluarga Putus Sima, Made Ngurah Wedana dan Nyoman Rupadi sudah lebih dulu dikeluarkan.  

Untuk sementara dari pengidentifikasian ratusan lontar tersebut menyatakan bahwa lontar tertua dibuat pada tahun 1823 Masehi yang tercatat dalam salah satu lontar milik keluarga Suhartana. Rencananya,  lontar yang terbaca akan disadur dari tulisan Bali dan bahasa Kawi, menjadi tulisan latin berbahasa Indonesia.

Sementara itu seorang penyuluh Ida Bagus Ari Wijaya mengatakan kendala yang masih dialami penyuluh saat mengidentifikasi lontar adalah menemukan kondisi lontar tersimpan di tempat yang tidak bersih dan banyak yang rusak.  halaman tidak teratur dan tali penghubung lembar lontar putus. Hal tersebut menurutnya membuat proses identifikasi memerlukan waktu yang lebih lama. Usai melakukan identifikasi lontar di Kelurahan Beratan pihaknya mengaku akan langsung meneruskan kegiatan yang sama di Kelurahan Liligundi dan Paket Agung di Kecamatan/Kabupaten Buleleng. *k23

Komentar