nusabali

Dampak Penataan, 15 Pedagang Pantai Mertasari Relokasi ke Area Parkir

  • www.nusabali.com-dampak-penataan-15-pedagang-pantai-mertasari-relokasi-ke-area-parkir

DENPASAR, NusaBali.com - Dampak penataan pantai di kawasan Sanur mengakibatkan para pedagang yang biasa berjualan di hamparan pasir Pantai Mertasari, Sanur harus berpindah tempat.

Kini para pedagang direlokasi dekat area parkir pantai tersebut. Jero Bendesa Desa Adat Intaran, I Gusti Agung Alit Kencana, mengatakan sebanyak 15 pedagang yang berjualan di Pantai Mertasari diberikan tempat baru untuk berjualan di sebelah selatan area parkir Pantai Mertasari.

Dikatakannya, dalam penataan kawasan pantai di wilayah Sanur bangunan yang selama ini ada di atas pasir pantai harus dipindah ke lokasi baru. Agung Kencana menyebut pembangunan tempat usaha di lokasi baru masih menunggu bantuan CSR (Corporate Social Responsibility). Untuk sementara para pedagang harus berjualan dengan mendirikan bangunan sendiri.

“Seterusnya akan di sana, bangunannya masih sementara, masih menunggu dana CSR BPD Bali,” ujar Agung Kencana, Sabtu (13/11/2021).

Ni Nyoman Metri adalah salah satu pedagang yang harus memindahkan warungnya yang sudah 20 tahun berjualan di atas pasir Pantai Mertasari. Perempuan asal Banjar Semawang Sanur ini  membenarkan sudah disediakan tempat di area parkir sebagai tempat berjualan yang baru.

Setelah mendapat pemberitahuan dari pihak Desa Adat Intaran selaku pengelola wisata Pantai Mertasari, sejak 18 Oktober 2021, ia sudah mulai membongkar bangunan warungnya dan bersiap pindah ke lokasi baru. “Sudah diberikan tempat gratis berjualan, hanya biaya membangun ditanggung sendiri,” terang Nyoman Metri.

Metri mengungkap, tempat yang disediakan oleh pihak Desa Adat Intaran diberikan secara cuma-cuma, namun karena anggaran dari desa adat belum ada, maka para pedagang mau tidak mau harus mengeluarkan biaya pribadi untuk mendirikan tempat berjualan yang baru.

Alhasil belum semua pedagang mendirikan bangunan tempat usaha di tempat baru yang disediakan. Sementara, bangunan yang sudah berdiri pun hanya berupa bangunan semi permanen terbuat dari bambu dan kayu.

“Di sini sepi, masih baru soalnya nggak tahu nanti kalau langganan saya sudah melihat nanti mampir ke sini,” ujar Ni Nyoman Pudak yang harus pindah berjualan setelah 40 tahun mendirikan warung di atas pasir Pantai Mertasari.   

Perempuan ramah yang tinggal di Banjar Blanjong, Sanur, harus mengeluarkan kocek sekitar Rp 2 juta untuk membangun warung barunya. Ia berhemat dengan memanfaatkan sisa-sisa bangunan warung di tempat yang lama.

Masih sepinya kunjungan pembeli di lokasi yang baru membuat para pedagang sesekali harus kembali berjualan di area pantai. Pada saat akhir pekan atau hari libur biasanya dimanfaatkan untuk meraup rezeki karena jumlah pengunjung yang relatif lebih ramai pada hari libur atau akhir pekan.

“Sebenarnya tempatnya di sana (area parkir), karena pengunjungnya di sana juga nggak ada otomatis penghasilan juga tidak ada. Soalnya penghasilan kita setiap hari dari sini,” kata Ni Ketut Darti salah seorang pedagang Pantai Mertasari yang juga harus pindah ke area parkir.

Terkait sepinya jumlah pembeli di lokasi yang baru, para pedagang diminta Jero Bendesa Intaran untuk bersabar. Penataan pantai di kawasan Sanur bertujuan untuk mempercantik kawasan pantai sehingga diharapkan nanti jumlah pengunjung juga akan bertambah yang tentunya akan meningkatkan jumlah orang yang berbelanja.

“Kita harapkan para pedagang lebih baik, karena kita akan menata pantai biar menjadi lebih menarik untuk wisatawan, sehingga mengharapkan orang lebih banyak akan berkunjung, lebih banyak berbelanja jadinya, mendapatkan penghasilan lebih banyak pedagangnya,” ucap Jero Bendesa Agung Kencana.    *adi

Komentar