nusabali

Koster Usul Karantina 1 Hari ke Pusat

12 Duta Besar Akan Bantu Kampanyekan Bali Aman untuk Dikunjungi

  • www.nusabali.com-koster-usul-karantina-1-hari-ke-pusat

Kamis kemarin, Gubernur Koster terima 12 duta besar/calon duta besar di Rumah Jabatan Komplek Jaya Sabha Denpasar

DENPASAR, NusaBali

Gubernur Wayan Koster kampanyekan Bali aman untuk dikunjungi wisatawan asing, saat menerima 12 duta besar (Dubes)/calon Dubes luar biasa berkuasa penuh Republik Indonesia, Kamis (11/11) siang. Nantinya, para Dubes ini yang akan bantu kampanyekan Bali ‘aman dikunjungi’ di negara tempatnya bertugas. Gubernur Koster sendiri usulkan kepada pemerintah pusat agar karantina bagi wisatawan asing dibijaksanai cukup satu hari saja.

Sedianya, 15 Dubes/calon Dubes yang hendak diterima Gubernur Koster di Balai Gajah Gajah Rumah Jabatan Gubernur Bali, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Kamis kemarin. Namun, hanya 12 orang dari mereka saja yang hadir.

Para Dubes/calon Dubes yang diterima Gubernur Koster kemarin, masing-masing Pribadi Sutiono (Dubes untuk Republik Ceko), Tri Yogo Jatmiko (Dubes untuk Tanzania, Burundi, Rwanda), Heru Hartanto (calon Dubes untuk Bangladesh dan Nepal), Okto Dovinda Manik (Dubes untuk Timor Leste), Gafur Akbar Dharmaputra (calon Dubes untuk Ukraina, Armenia, Georgia), Rudy Alfonso (calon Dubes untuk Portugal), Letjen TNI (Purn) Agus Wijoyo (calon Dubes untuk Filipina, Marshall, dan Kepulauan Palau), Danil Tumpai Sumurung Simanjuntak (calon Dubes untuk Kanada), Abdul Aziz Ahmad (Dubes untuk Arab Saudi), Zuhairi Misrawi (calon Dubes untuk Tunisia), Damos Dumoli Agusman (calon Dubes Austria dan Slovenia), dan Suwarti Wirta (calon Dubes untuk Kroasia).

Para Dubes/calon Dubes ini didampingi Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Muhsin Syihab. Sedangkan Gubernur Koster kemarin didampingi Kepala BPBD Bali I Made Rentin, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana, Kepala Bappeda Bali I Wayan Wiastana Ika Putra, Kadis Perdagangan & Perindustrian I Wayan Jarta, Kadis Koperasi & UMKM I Wayan Mardiana, dan Kadisnasker-Energi-SDM Ida  Bagus Ngurah Ardha.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Koster sempat membeber visi misi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, selain juga penanganan pandemi Covid-19. Gubernur Koster menyampaikan saat ini angka positif Covid-19 di Bali terus melandai. Per Kamis kemarin, di Bali hanya muncul 4 kasus baru, berfsamaan dengan 17 pasien sembuh, tanpa ada pasien meninggal.

"Positif rate 0,2 persen, ini terendah se Indonesia, dengan tingkat kesembuhan bertambah terus. Dulu sekitar Juni 2021 lalu, angka kasus Covid-19 di Bali sempat tembus 1.500 per hari. Sekarang sudah rendah terus. Sementara untuk vaksinasi dosis pertama sudah melebihi 100 persen (100,64%) dan dosis kedua juga hampir 100 persen (87,28%). Bahkan, kita berencana vaksinasi untuk anak-anak secepatnya," ujar Gubernur Koster.

Gubernur Koster menegaskan, tingkat kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes) di Bali sangat bagus, karena melibatkan desa adat, dengan tingkat penekanan diimbangi sanksi. "Kalau kita ke desa-desa, jarang bisa ditemukan orang tanpa masker. Jadi, Bali sangat aman untuk dikunjungi, karena disiplin yang tinggi," tegas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Menurut Koster, Bali sudah membuka penerbangan internasional untuk 19 negara, sejak 14 Oktober 2021 lalu. Hanya saja, hingga saat ini belum banyak turis asing yang datang ke Bali, karena di negara masing-masing juga ada kebijakan belum mengizinkan warganya ke luar negeri.

"Namun demikian, Bali sudah siap menerima turis asing. Apalagi, Bali akan menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT G-20, Oktober 2022 mendatang. Sejumlah persiapan matang sudah kita lakukan," tandas politisi senior asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Di hadapan para Dubes, Koster menegaskan ke depan Bali akan menata sektor pariwisata agar lebih berkualitas. Tidak seperti sekarang, Bali dibanjiri turis kelas ‘sandal jepit’ yang membuat citra hancur. "Jadi, yang kita harapkan nanti turis yang datang ke Bali benar-benar berkualitas. Bukan turis yang merusak citra Bali, datang ke Bali malah berbuat kriminal, membobol ATM, ugal-ugalan dalam berlalulintas. Yang gitu-gitu akan kita deportasi saja," terang Koster.

Terkait kebijakan karantina 3 hari bagi turis yang tiba di Bali, menurut Koster, pihaknya sudah mengkaji hgal ini bersama stakeholder. Intinya, kebijakan karantina 3 hari iuni memberatkan wisatawan yang akan ke Bali. Koster pin akan mengusulkan kepada pemerintah pusat agar karantina bagi pelaku perjalanan  luar negeri (termasuk wisatawan asing), cukup 1 hari saja. "Kami akan usulkan ke pusat nanti, untuk karantina cukup 1 hari saja," tandas Koster saat diwawancarai NusaBali seusai pertemuan kemarin.  

Koster menyebutkan, wisatawan asing tak perlu lagi menjalani karantina, karena mereka yang datang ke Bali sudah vaksinasi lengkap. Selain itu, mereka juga dites polymerase chain reaction (PCR). Itu sebenarnya sudah aman. “Kalau sudah begitu, harapan kita nggak perlu lagi karantina. Kalaupun karantina, cukup sehari saja sambil menunggu hasil tes PCR," papar Gubernur yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Hubungan Lembaga Kmenlu, Muhsin Syihab, mengatakan kehadiran 12 Dubes/calon Dubes ke Rumah Jabatan Gubernur Bali, Kamis kemarin, untuk memotret potensi daerah ini dalam upaya recovery pariwisata. Menurut Muhsin, pihaknya sengaja memilih Bali untuk menjadi tempat kunjungan nusantara.

“Sekarang angka positif Covid-19 di Bali sudah rendah, dengan positif rate yang rendah pula. Hal ini akan kami jadikan sebuah kampanye di negara-negara tempat para Dubes RI ditugaskan nanti," jelas Muhsin.

Muhsin berterima kasih kepada Gubernur Koster, yang banyak memberikan masukan soal penanganan pandemi Covid-19 dan sejumlah kebijakan Pemprov Bali dengan ‘Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. "Jadi, penanganan pandemi Covid-19 dan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam menjaga budaya, alam, dengan sejumlah Peraturan Gubernur (Pergub) untuk produk lokal Bali, sangat bagus. Ini bisa dikampanyekan oleh para Dubes di negara tujuan," tegas Muhsin. *nat

Komentar