nusabali

Dikepung Longsor, Temukus Terisolasi

  • www.nusabali.com-dikepung-longsor-temukus-terisolasi

AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 66 kepala keluarga (KK) berjumlah 910 jiwa di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem terisolasi menyusul terjadinya longsor di 5 titik akibat hujan lebat, Rabu (10/11) sore hingga Kamis (11/11) siang.

Warga setempat tidak bisa beraktivitas, karena akses jalan dengan lebar 6 meter sepenuh-nya tertutup material longsor.

Hujan lebat yang menimbulkan bencana longsor di Banjar Temukus, Desa Besakih dan sekitarnya terjadi mulai Rabu sore pukul 16.00 Wita. Kelian Banjar Temukus, I Wayan Sudiana, mengatakan mulanya terjadi longsor di 2 titik, Rabu sore. Pertama, longsor di wilayah Banjar Temukus. Kedua, longsor di wilayah Banjar Kiduling Kreteg, Desa Besakih, yang merupakan merupakan jalur utama menuju Banjar Temukus.

Menurut Wayan Sudiana, bencana longsor ini dilaporkan ke BPBD Karangasem, Rabu malam pukul 20.00 Wita. Selanjutnya, dilakukan penanganan secara manual, Kamis pagi yang dikoordinasikan Plt Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, didampingi Kasi Tanggap Darurat dan Evakuasi BPBD Putu Eka Putra Tirtana, bersinergi dengan masyarakat setempat.

Namun, belum tuntas melakukan penanganan di mana material longsor baru dievakuasi dalam kondisi ruas jalan belum dilakukan pembersihan, Kamis pagi sekitar pukul 10.00 Wita kembali terjadi longsor yang lebih besar di 3 titik berbeda. Material longsor menutupi akses jalan menuju Banjar Temukus.

Sudiana menyebutkan, perlu alat berat untuk mengevakuasi material lomngsor di 3 titik yang begitu banyak. "Memang longsor yang pertama dan kedua telah tertangani, tetapi kembali muncul tiga titik longsor di jalur yang sama hingga menutupi akses jalan,” jelas Sudiana, Kamis kemarin.

Karena longsor susulan di 3 titik ini, warga Banjar Temukus berjumlah 66 KK dengan 910 jiwa praktis terisolasi. Untuk membuka akses jalan menuju Banjar Temukus, diperlukan alat berat. “Tanpa alat berat, tidak mungkin bisa diakukan penanganan. Hingga saat ini, alat berat belum dikerahkan,” papar Sudiana.

Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Nyoman Siki Ngurah, mengakui pihaknya masih melakukan assessment terkait adanya laporan kembali terjadi longsor di 3 titik hingga menutup badan jalan menuju Banjar Temukus, Desa Besakih. "Kami masih mengecek di lapangan, apakah perlu alat berat untuk melakukan penanganan atau tidak. Sebab, situasinya sekarang masih hujan lebat," jelas Siki Ngurah saat dihubungi terpisah, Kamis kemarin.

Siki Ngurah mengatakan, pihaknya masih menunggu hujan reda untuk mengecek kondisi longsor, agar nantinya mampu melakukan penanganan lebih lanjut. "Jika perlu alat berat, kami berkoordinasi dengan Dinas PUPR Karangasem untuk penggunaannya. Tetapi, alat berat yang mana diperlukan, itu masih perlu dilakukan assessment," terang mantan Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Karangasem ini.

Akses jalan menuju Banjar Temukus sendiri memang dikenal rawan longsor. Akses jalan sepanjang 5,6 kilometer yang berbatasan dengan tebing dan jurang ini struktur tanahnya labil, hingga gampang longsor. Bencana longsor sudah untuk kesekian kalinya terjadi di jalur ini. *k16

Komentar