nusabali

Umanis Galungan, Pantai Mertasari Dipadati Pengunjung

  • www.nusabali.com-umanis-galungan-pantai-mertasari-dipadati-pengunjung

DENPASAR, NusaBali.com - Sehari setelah Hari Raya Galungan, pengunjung Pantai Mertasari Denpasar Selatan mengalami lonjakan pada Wraspati Umanis Dungulan, Kamis (11/11/2021).

Pantauan pada Kamis pagi sekitar pukul 08.00 Wita terlihat ratusan pengunjung menikmati suasana pantai meski cuaca sedikit mendung.

Selain berenang atau sekadar bermain air, beberapa hanya menikmati tenangnya air laut sembari bercengkerama dengan keluarga atau teman juga sambil menikmati kuliner pantai seperti lumpia ataupun jagung bakar.

Seperti seorang warga Denpasar Selatan yang mengajak anak dan istrinya untuk sekadar bermain pasir dan menyantap lumpia. “Kebetulan pengen main ke pantai, main pasir,” ujar Wayan Adnyana, yang tinggal di Jalan Tukad Balian, Denpasar Selatan.

Setelah mengikuti serangkaian Hari Raya Galungan sejak minggu lalu, Adnyana dan keluarga ingin menikmati suasana santai bersama keluarga apalagi kebetulan masih dalam suasana libur kerja ataupun libur anak sekolah.

Meski terlihat cukup ramai, jumlah pengunjung dikatakan tidak seramai hari libur seperti biasanya. Sebagian warga kemungkinan mempertimbangkan cuaca yang kurang bersahabat. “Belum terlalu ramai, yang ke pantai kadang-kadang sore,” ujar Made Supardika, salah seorang penyewa kano dan ban untuk berenang di Pantai Mertasari.  “Cuacanya juga mendung,” tambah pria asal Karangasem ini.

Meski begitu, situasi pada saat manis Galungan kali ini masih lebih baik jika dibandingkan Umanis Galungan sebelumnya, di mana dikatakan Supardika pantai-pantai di Bali dibatasi untuk pengunjung mengingat penyebaran Covid-19 yang meningkat pada saat itu.

“Kalau sebelum pandemi, manis Galungan pastinya lebih ramai,” sambung pria yang tinggal di Banjar Blanjong, Sanur.

Kepala Pecalang Desa Adat Intaran, I Wayan Suradarma, mengatakan pengawasan di objek wisata yang ada di wilayah Desa Adat Intaran seperti Pantai Mertasari tetap dilakukan seperti hari biasanya. Dikatakannya, pecalang Desa Adat Intaran setiap harinya bertugas sejak pukul 06.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita, termasuk di kawasan pantai.

“Dari tim pengamanan pecalang tetap memantau dan mengimbau pengunjung kalau dia ada yang tidak pakai masker, itu tugas rutin pemantauan keamanan,” kata Suradarma.

Ia menambahkan, pengawasan akan ditingkatkan jika nantinya terdapat kenaikan jumlah pengunjung yang berpotensi mengakibatkan kerumunan. “Lihat situasi saja, supaya tidak membeludak. Kita mengimbau kepada pengunjung supaya tetap menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.  *adi

Komentar