nusabali

Hendak Dipanaskan, Mesin Pembuat Aspal Terbakar

  • www.nusabali.com-hendak-dipanaskan-mesin-pembuat-aspal-terbakar

SINGARAJA, NusaBali
Mesin pembuat aspal milik sebuah perusahaan di Dusun Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, terbakar pada Sabtu (6/11) pagi. Mesin tersebut terbakar ketika hendak dipanaskan oleh pekerja.

Beruntung, api berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran dan tak sampai merembet ke bangunan di sekitarnya. Informasi yang dihimpun di lapangan, kejadian itu terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Mesin aspal di PT Sari Sentana Arka, tiba-tiba terbakar saat salah satu pekerja di perusahaan tersebut, Kadek Dwi Juniarta berusaha menyalakan mesin untuk dipanaskan. Saat itu malah muncul kobaran api dari pipa di dalam mesin pembuat aspal.

Seketika api dengan cepat berkobar. Juniarta yang panik kemudian berusaha meminta bantuan pada pekerja yang lain. Mereka kemudian berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Sayangnya upaya itu tak membuahkan hasil. Sehingga para karyawan pun berinisiatif menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng.

Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng usai menerima laporan langsung terjun ke lokasi untuk memadamkan api. Api baru berhasil dijinakkan dalam waktu sekitar satu jam. Beruntung insiden tersebut tak sampai menimbulkan korban. Pasalnya, api kebakaran cukup besar melahap aspal yang notabene salah satu bahan yang mudah terbakar.

Kasi Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, pasca kejadian, Polsek Sawan telah melakukan olah TKP di lokasi kebakaran. "Diduga mesin pembuat aspal dalam kondisi rusak. Ada kebocoran pada komponen pipa. Sehingga saat dinyalakan, api dengan cepat menyambar bahan-bahan yang mudah terbakar," kata Iptu Sumarjaya, dikonfirmasi Minggu (7/11) siang.

Iptu Sumarjaya menambahkan, tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam peristiwa itu. Api berhasil dipadamkan dan tak sampai merembet ke bangunan di sekitar mesin. "Akibat kejadian tersebut menyebabkan kerugian kurang lebih Rp 2,5 juta, dan tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka," tukas Iptu Sumarajaya. *mz

Komentar