nusabali

Terjunkan 38 Atlet, Kontingen Bali Harap Medali Emas Terus Bertambah

Hari Pertama Peparnas XVI 2020 Papua, Cabang Atletik Bali Sumbang 2 Emas, 1 Perak

  • www.nusabali.com-terjunkan-38-atlet-kontingen-bali-harap-medali-emas-terus-bertambah

Medali emas dari Ni Wayan Ayu Alvina Febriani Bujangga nomor Lompat jauh F13 putri adalah kejutan, karena sebelumnya tidak ditarget meraih medali emas.

JAYAPURA, NusaBali

Kontingen Bali di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI 2020 Papua sukses raih 2 medali emas dan 1 medali perak dari Cabang Olahraga (Cabor) Atletik pada hari pertama di lintasan Atletik Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (6/11). Medali emas pertama disumbangkan Ni Made Arianti Putri di nomor 400 meter T13 putri, medali emas kedua disabet Ni Wayan Ayu Alvina Febriani Bujangga nomor lompat jauh F13 putri. Sedangkan medali perak diraih Iwan Cahyadi nomor lempar cakram.

Ni Made Arianti Putri berhasil meraih emas setelah atlet berusia 25 tahun ini menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 9,14 detik. Dia berhasil mengalahkan Marselina VB Fallo (NTT) yang harus puas dengan medali perak dengan catatan waktu 1 menit, 13,45 detik. Sementara untuk medali perunggu tidak dihitung, sebab peserta hanya ada 3 orang. Satu atlet yang di posisi ketiga, yakni Uddiyah Umaroh (Jambi). Sedangkan Ni Wayan Alvina Febriani Bujangga berhasil meraih medali emas di nomor lompat jauh F13 putri, setelah berhasil melakukan lompatan sejauh 4,22 meter.

Sementara Marselina VB Fallo (NTT) meraih medali perak dengan lompatan 3,93 meter dan medali perunggu disabet Uddiyah Umaroh dengan lompatan sejauh 3,30 meter (Jambi). Di satu sisi Iwan Cahyadi (Bali) dapat medali perak di nomor lempar cakram dengan lemparan sejauh 25,02 meter. Sedangkan medali emas disabet Rian Pahlah (Papua) dengan lemparan sejauh 25,67 meter, dan medali perunggu didapatkan atlet Andyka (Jatim) dengan lemparan sejauh 24 meter.

Pelatih Atletik Kontingen Bali, I Wayan Ardi Wiranata mengatakan untuk Ni Made Arianti Putri di nomor 400 meter T13 putri yang dihitung medalinya hanya medali emas dan perak, itu sesuai regulasi pesertanya hanya ada 3 orang. "Saya sangat bersyukur Arianti berhasil menyabet medali emas pertama untuk Kontingen Peparnas Bali. Medali emas ini didapat dari hasil kerja keras latihan selama ini," terang Ardi Wiranata.

Kata Ardi Wiranata, meskipun nomor 400 meter T13 putri ini bukan nomor andalannya, namun Arianti Putri tetap menjadi yang terbaik. Kata dia, nomor andalan Arianti Putri yakni 100 meter, tetapi di Peparnas hanya diperbolehkan turun di satu nomor saja. "Persaingan tadi sangat ketat, terutama dengan atlet Marselina VB Fallo (NTT), syukur akhirnya bisa finish yang pertama," tutur Ardi Wiranata.

Dia mengakui saat Peparnas XV 2016 di Jawa Barat, Arianti turun di 3 nomor berbeda, yakni nomor lompat jauh, nomor lari 100 meter, dan nomor 200 meter putri. Saat itu semuanya dapat medali perak. Di Peparnas XVI 2020 Papua, berhasil ditingkatkan menjadi medali emas, meskipun turun di nomor berbeda, yakni 400 meter putri. "Di Peparnas hanya boleh turun satu nomor saja, karena berstatus atlet nasional yang langganan turun di Peparnas, makanya kita pilih turunkan di nomor 400 meter putri," tutur Ardi Wiranata.

Sementara mengenai medali emas kedua dari Ni Wayan Ayu Alvina Febriani Bujangga nomor Lompat jauh F13 putri adalah kejutan, karena sebelumnya tidak ditarget meraih medali emas. Meski berhasil menciptakan kejutan, namun satu atletnya Iwan Cahyadi yang diproyeksikan meraih medali emas, harus puas dengan medali perak di nomor lempar cakram. Dia mengakui selama ini selalu memotivasi atletnya untuk memberikan yang terbaik buat Bali.

Sementara itu Ni Made Arianti Putri mengakui tidak menyangka dapat medali emas di nomor 400 meter putri. Kata Arianti, semua itu karena bukan nomor andalannya dan termasuk pilih nomor baru dan berhasil membuat kejutan. "Saya sangat senang sekali, karena ini taruhan di Pelatnas juga. Sebab, kalau tidak dapat medali emas, kita langsung dicoret dari Pelatnas, dengan medali emas ini saya tetap bertahan di Pelatnas," tutur Arianti Putri atlet asal Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.

Menanggapi soal persiapan menuju Peparnas Arianti anak bungsu dari 2 bersaudara pasangan I Nyoman Setiawan dengan Made Suri ini menyebut hanya persiapan singkat selama 1,5 bulan. Semua itu karena ada Pandemi Covid-19, dan memilih satu nomor saja di Peparnas. "Saya beranikan diri turun di 400 meter putri, baru pertama turun di nomor 400 meter, makanya saya bersyukur sekali dapat medali emas," tutur Arianti Putri peraih medali perak 200 meter Peparnas XV 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Sedangkan Ketua National Paralympic Committee (NPC) Bali I Gede Komang Darma Wijaya didampingi Bidang Prestasi (Binpres) NPC Bali I Made Gede Arta Mahardika mengatakan bersyukur medali emas dapat dipecahkan di hari pertama. Darma Wijaya yang juga Ketua Kontingen Peparnas Bali berharap atlet lainnya tetap fokus bertanding guna memberikan yang terbaik buat Bali.

Kata Darma Wijaya, sebab masih ada kesempatan menambah pundi-pundi medali emas dari total 12 medali emas yang ditargetkan NPC Bali. Bidang Prestasi (Binpres) NPC Bali, I Made Gede Arta Mahardika menambahkan, atlet lainnya yang ditarget meraih medali emas, yakni I Dewa Gede Ari Wahyudi (Atletik) nomor 100 meter, 200 meter, dan estafet 4 x 100 meter (atlet bisu T 11), Dewa Made Ari Sanjaya (Atletik) nomor 200 meter, 400 meter, dan estafet 4x100 meter putra (atlet tuna netra T 11).

Arta Mahardika yang kesehariannya sebagai guru SLB Negeri 2 Denpasar menambahkan, atlet yang potensial dapat medali emas lagi, yakni Ni Luh Dewi Setiawati (Atletik) nomor lompat jauh (atlet tuna rungu T/F+54), Iwan Cahyadi (Atletik) nomor tolak peluru, dan lempar cakram (atlet tuna netra F11), Putu Ari Astuti (Atletik) nomor tolak peluru, lempar cakram, dan lempar lembing (atlet tuna netra F12), Nyoman Oka (Atletik) nomor lempar lembing (atlet tuna netra F13), Gede Adi Mahardika (Atletik) nomor tolak peluru, dan lempar cakram (atlet tuna netra F13).

Artha Mahardika alumnus Fakultas Olahraga FPOK Undiksha Singaraja ini menambahkan atlet lainnya yang diplot dapat medali emas yakni Ni Nengah Widiasih (Angkat Berat) Kelas 46 kg (atlet tuna daksa), I Gusti Nyoman Setiawan (Angkat Berat) Kelas 49 kg (atlet tuna daksa), Daniel Vinsensius Opat (Angkat Berat) Kelas 49 kg (atlet tuna daksa), Ayu Intan Melisa Maharani (Renang) nomor 50 meter gaya dada, 50 meter gaya bebas, dan 60 meter gaya kupu - kupu (atlet tuna rungu S15). Kata dia, NPC Bali mengutus 38 atlet yang mengikuti 6 cabang olahraga di Peparnas XVI Papua, yakni atletik, angkat berat, renang, tenis meja, judo, dan bulutangkis. *dek

Komentar