nusabali

Kasus DBD di 2021 Menurun Drastis

  • www.nusabali.com-kasus-dbd-di-2021-menurun-drastis

TABANAN, NusaBali
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tabanan menurun drastis di 2021. Tercatat hingga Oktober 2021 hanya terjadi 14 kasus dibandingkan di 2020 pada tiga bulan pertama sampai 158 kasus.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tabanan, kasus DBD dari Januari hingga Oktober 2021 hanya 14 kasus. Rinciannya Januari 0 kasus, Februari 3 kasus, Maret 1 kasus, April 0 kasus, Mei 2 kasus, Juni 3 kasus. Kemudian Juli 4 kasus, Agustus 0 kasus, September 0 kasus, dan Oktober hanya 1 kasus.

Sementara dibandingkan di 2020, pada tiga pertama saja mencapai 158 kasus. Rinciannya Januari 18 kasus, Februari 56 kasus, dan Maret 84 kasus.

Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan dr Ketut Nariana, menjelaskan kasus DBD di 2021 memang menurun dibandingkan tahun 2020. “Astungkara tahun ini penurunan kasus DBD memang sangat jauh dibanding 2020,” ujarnya, Jumat (5/11).

Kata Nariana, penyebab menurunnya kasus DBD ini karena masyarakat menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Sehingga secara tidak langsung kebiasaan tersebut juga bisa menghindarkan masyarakat dari penyakit yang dikarenakan virus lainnya salah satunya DBD. “Meskipun menurun, masyarakat bukan berarti bisa melonggarkan kewaspadaan terhadap DBD. Sebab diprediksi memasuki musim hujan awal November bisa saja meningkat,” tegas Nariana.

Nariana menyebutkan sebenarnya DBD ini merupakan penyakit yang disebabkan karena virus. Masyarakat yang terjangkit bisa sembuh sendiri jika daya tahan tubuh bagus. Namun apabila tak ditangani dengan baik akan berdampak pada kematian.

“Sekarang masyarakat lebih menjaga kondisi tubuhnya untuk terhindar dari Covid-19. Sehingga rata-rata daya tahan tubuhnya bagus. Hal ini juga menjadi tameng dari penyakit akibat virus lainnya,” tegas Nariana.

Untuk itu dia berpesan kepada seluruh masyarakat, jangan sampai kewaspadaan terhadap penyakit DBD ini longgar. Tetap bersihkan rumah sekitar karena ketika musim hujan datang, kasus bisa meningkat karena perkembangan nyamuk Aedes Aegypti. “Tetap lakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin di lingkungan rumah masing-masing,” pesan Nariana. *des

Komentar