nusabali

Tak Ada Anggaran, Ratusan PJU Rusak Belum Tertangani

  • www.nusabali.com-tak-ada-anggaran-ratusan-pju-rusak-belum-tertangani

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 587 titik Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Buleleng yang dilaporkan mengalami kerusakan belum dapat tertangani.

Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng yang membidangi PJU tak dapat berbuat banyak, karena anggaran untuk perbaikan tidak tersedia. Akibatnya ratusan PJU itu hingga saat ini tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Data Bidang Lalu Lintas Dishub Buleleng mencatatkan dari total 15.686 titik PJU yang ada di wilayah Buleleng, sebanyak 1.127 titik diantaranya dilaporkan mengalami kerusakan tahun ini. Sebanyak 549 titik diantaranya sudah dilakukan perbaikan dan menyisakan 587 titik PJU rusak yang belum tertangani.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Buleleng Cokorda Adithya Wira Putra, Kamis (4/11) kemarin mengatakan, kerusakan PJU yang rata-rata dilaporkan oleh masyarakat, tak hanya mengganti bohlam lampu. Tetapi juga elemen lainnya seperti kerusakan reflektor, fitting lampu, ballast, capacitor, ignitor, hingga terminal lampu. Penanganan lampu PJU yang rusak diakuinya belum dapat dilaksanakan maksimal, karena kehabisan anggaran.

“Memang hampir setiap hari kami mendapat laporan dari masyarakat terkait PJU yang rusak dan mati. Ada yang datang langsung ke kantor maupun melalui call center PJU yang kami siapkan. Yang baru tertangani baru separo saja, sisanya karena belum bisa tertangani karena refocusing anggaran,” ungkap pria yang akrab disapa Cok Adithya ini.

Kondisi tersebut membuat sejumlah ruas jalan seperti sebagian Jalan Ngurah Rai, kawasan Pantai Happy Desa Tukadmungga dan wilayah Desa Anturan, gelap. Sementara itu persoalan PJU yang dialami oleh Dishub pun tak hanya karena masalah anggaran. Sejumlah titik PJU mati gara-gara sejumlah elemennya dicuri orang tak bertanggungjawab.

Cok Adithya mencontohkan, timnya terpaksa harus mengatur ulang settingan PJU, karena timer otomatis yang terpasang di blok PJU itu hilang. “Seperti di wilayah Desa Anturan dan jalan Kresna, Kelurahan Kendran itu timer kami hilang, akhirnya terpaksa staf kami menghidupkan dan mematikan manual satu per satu sakelar setiap pagi dan sore,” imbuhnya.

Sementara dengan kondisi saat ini, dia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap bersabar dan memahami kondisi keuangan pemerintah saat ini. Cok Adithya pun mengajak seluruh masyarakat Buleleng untuk bersama menjaga fasilitas pemerintah dan melakukan pengawasan bersama. *k23

Komentar