nusabali

Garam Oplosan Resahkan Petani Garam Kusamba

  • www.nusabali.com-garam-oplosan-resahkan-petani-garam-kusamba

SEMARAPURA, NusaBali
Para petani garam tradisional di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, diresahkan dengan garam oplosan di pasaran.

Bahkan, garam oplosan itu kerap dijual dengan nama Garam Kusamba dengan harga lebih murah. Hal itu diungkapkan Ketua Kelompok Petani Garam Tradisional Sarining Segara Desa Kusamba, Wayan Rena. "Garam oplosan tersebut bahan bakunya didatangkan dari luar Bali, berupa garam kasar lalu diolah kembali dan dijual dengan nama Garam Kusamba," ujar Rena, Kamis (4/11).

Kata dia, kemunculan garam oplosan ini tentu membuat petani garam tradisional Desa Kusamba dibuat resah. Rena menjelaskan, secara bentuk garam oplosan itu bisa sangat menyerupai Garam Kusamba, seperti warna yang putih bersih dan tekstur yang lembut.

Perbedaannya ada pada cita rasa, yang mana Garam Kusamba memiliki rasa asin yang gurih. Sementara garam oplosan rasanya asin dan mengarah ke pahit. "Karena bahan dasarnya sudah pahit, tetap saja setelah dioplos masih pahit," kata Rena.

Masalahnya, karena rupanya garam oplosan ini mirip dengan Garam Kusamba, dengan harga ralatif lebih murah. Maka, pembeli biasanya tergiur untuk membeli. Untuk harga Garam Kusamba dengan kualitas bagus dihargai Rp 25.000/kg, sedangkan garam oplosan bisa dijual dengan selisih harga Rp 3.000 lebih murah.*wan

Komentar