nusabali

Pematung Nyoman Nuarta Terima Gelar dari Prancis

  • www.nusabali.com-pematung-nyoman-nuarta-terima-gelar-dari-prancis

JAKARTA, NusaBali
Seniman patung Nyoman Nuarta, 69, menerima penghargaan Chevalier dans 1'Ordre des Arts et Lettres dari Pemerintah Prancis.

Penyematan medali penghargaan bergengsi di bidang seni dan sastra kepada Nyoman Nuarta dilakukan Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard, di NuArt Sculpture Park Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/11).

Olivier Chambard mengatakan, penghargaan Chevalier dans 1'Ordre des Arts et Lettres tersebut merupakan gelar Ksatria Seni dan Sastra yang diberikan kepada para penggelut dunia artistik. Kriterianya, penerima gelar telah menunjukkan dedikasi dan peran yang besar dalam pengembangan seni dan sastra, terutama dalam hubungannya dengan negara Prancis.

"Nyoman Nuarta selama ini telah memberikan kontribusi, mempromosikan, dan bekerja sama dengan para seniman Prancis. Nyoman Nuarta juga telah berkolaborasi dengan timnya untuk menyelenggarakan berbagai pameran foto kontemporer serta mempromosikan karya para seniman Prancis," ujar Olivier dalam releasenya yang diterima NusaBali di Jakarta, Rabu kemarin.

Sebagai ekspresi kebebasan dalam sebuah masyarakat terbuka yang selaras dengan alam dan lingkungan, lanjut Olivier, NuArt Sculpture Park merupakan ruang yang membela kebebasan berekspresi dan melawan segala bentuk diskriminasi, dengan menerima perbedaan berbagai sudut pandang tanpa membeda-bedakan ras, jenis kelamin, kelas sosial, maupun kepercayaan.

"Nilai-nilai itu memiliki kesamaan dengan nilai-nilai di Prancis dan mencakup lingkup universal berkat dukungan figur seperti Nyoman Nuarta yang tanpa henti, membelanya dengan sekuat tenaga dan keyakinan," papar Olivier.

Selain itu, lanjut Oliver, NuArt Sculpture Park dan karya-karya monumental Nyoman Nuarta juga telah membuktikan kepada dunia keindahan dan keunggulannya. "Untuk semua alasan itu, pemerintah Prancis memberikan gelar kepada Nyoman Nuarta dengan mengangkatnya sebagai Ksatria (Chevalier) dalam Ordo Seni dan Sastra," katanya.

Sementara itu, Nyoman Nuarta mengatakan penghargaan Chevalier dans 1'Ordre des Arts et Lettres dari pemerintah Prancis merupakan sebuah kehormatan bagi dirinya. "Ini kehormatan yang luar biasa bagi saya. Secara pribadi, saya merasa mendapatkan perhatian khusus. Apalagi, ini datangnya dari negara yang begitu menghargai seni dan kebebasan seperti Prancis," ujar Nyoman Nuarta.

Bagi Nuarta, karya-karya yang diciptakan bersama timnya di bengkel kerja di Bandung memang benar-benar diabdikan untuk menjalin kesederajatan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Karya momental Nuarta seperti Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bukit Ungasan, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung telah diresmikan Presiden Jokowi tahun 2018.

Menurut Nuarta, GWK menjadi bukti untuk menciptakan dan meraih keindahan. Oleh karena itu, seni harus berangkulan dengan elemen sains dan teknologi. "Ini juga yang penting. Seni tidak bisa dipisahkan dari sains dan teknologi. Ketiganya harus bergandengan untuk menciptakan sesuatu yang monumental," jelas pematung kondang kelahiran Tabanan, 14 November 1951 ini.

Nyoman Nuarta sendiri merupakan salah satu pematung yang karya-karyanya monumental. Selain GWK di Bukit Ungasan, karya monumental Nuarta lainnya adalah Monumen Proklamasi Indonesia dan Monumen Jalesveva Jayamahe.

Pematung jebolan Fakultas Seni Rupa ITB Bandung (1972-1979) ini sudah meraih berbagai penghargaan. Di antaranya, Penghargaan    Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia (1979), Penghargaan Jasa Adiutama ITB (2009), dan anugerah Satya Lencana Kebudayaan dari Pemerintah RI (2014).

Sementara itu, selama berada di NuArt Sculpture Park Bandung, Rabu kemarin, Dubes Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard, sempat mengunjungi museum yang koleksi karya-karya Nyoman Nuarta sejak tahun 1970. Oliver terkagum-kagum menyaksikan tayangan detik-detik terakhir penyelesaian Patung GWK di gedung teater Kompleks NuArt Sculpture Park Bandung.

Oliver juga mencermati satu per satu material yang digunakan Nuarta dalam membentuk patung. "Ini mengagumkan," tandas  Olivier. Menurut Olivier, tidak salah jika Nuarta menjadi perupa dan seniman yang sangat terkenal di Indonesia, bahkan dunia. Berkat Nuarta, kehadiran NuArt Sculpture Park menjadi tempat yang wajib dikunjungi para anak muda beserta orangtuanya. *k22

Komentar