nusabali

Masuk Musim Peralihan, Waspada Cuaca Ekstrim

  • www.nusabali.com-masuk-musim-peralihan-waspada-cuaca-ekstrim

Masyarakat diimbau mewaspadai potensi gelombang di perairan selatan Bali yang bisa mencapai 2 meter atau lebih.

MANGUPURA, NusaBali

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, mengimbau masyarakat di Pulau Dewata untuk senantiasa sigap dan mewaspadai potensi bencana jelang musim hujan. Pasalnya, saat peralihan musim berpotensi terjadi angin kencang berdurasi singkat, cuaca yang berubah-ubah, dan hujan lebat hingga sedang.

Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar Made Sudarma, mengatakan berdasarkan pengamatan citra radar dan setelit cuaca, saat ini terpantau hujan masih belum merata turun di wilayah Bali. Hujan masih terkonsentrasi terjadi di wilayah Bali bagian barat dan tengah. Kendati demikian, pada umumnya wilayah Bali saat ini memang sudah mulai memasuki masa peralihan musim, sehingga pembentukan awan konvektif banyak terjadi. “Berdasarkan update data stasiun Klimatologi Jembrana pada 20 Oktober 2021, ada 4 ZOM (zona musim) wilayah Bali yang memasuki musim hujan. Yaitu ZOM 205 meliputi wilayah Jembrana bagian barat, ZOM 209 meliputi wilayah Tabanan, Badung, dan Gianyar bagian utara, ZOM 210 meliputi wilayah Tabanan, Gianyar, Badung, dan Bangli bagian tengah, serta ZOM 215 wilayah Karangasem bagian tengah,” jelasnya.

Masih menurut Sudarma, jika dilihat per titik pos hujan, hingga 20 Oktober 2021 terdapat 12 titik pos hujan yang sudah memasuki musim hujan. Hal itu dikarenakan sudah 3 dasarian berturut-turut curah hujannya di atas 50 mm. Pos hujan tersebut, yaitu Pos Tetelan Melaya, Staklim Jembrana, Petang, Baturiti, Pupuan, Sidembunut, Singaraja, Besakih, Sidemen, Gianyar, dan Klungkung. Sedangkan 1 pos hujan terindikasi masuk musim hujan, yaitu Pos Bangli. “Jadi update informasi hujan itu dilakukan oleh stasiun klimatologi (staklim) Jembrana per 10 hari. Data itu dikirim ke kami, kemudian kita informasikan kepada masyarakat dan pihak terkait,” jelas Sudarma.

Atas hal itu, Sudarma mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peralihan musim. Sebab, pada masa peralihan berpotensi terjadi hujan dengan kilat petir disertai angin kencang berdurasi singkat, khususnya di wilayah Bali bagian barat, Tengah, dan sebagian di utara. Pihaknya juga mengimbau agar semua pihak yang terkait dengan aktivitas di laut untuk mewaspadai potensi gelombang di perairan selatan Bali yang bisa mencapai 2 meter atau lebih. Khususnya di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung bagian Selatan dan Samudra Hindia selatan Bali.

“Selain itu, diimbau pula kepada masyarakat yang beraktivitas di laut agar senantiasa memperhatikan kondisi sebelum turun melaut,” harapnya.

Sebelumnya pada Rabu (27/10), angin kencang berdurasi singkat disertai hujan, melanda wilayah Bali bagian tengah. Di Badung, kondisi itu memicu pohon tumbang di beberapa titik. Syukur tidak ada korban jiwa dalam musibah pohon tumbang tersebut. *dar

Komentar