nusabali

Putu Reland Dafincy Tangkas Berkah Lontar

  • www.nusabali.com-putu-reland-dafincy-tangkas-berkah-lontar

Teruni ini pintar manfaatkan peluang. Waktu kuliah, Putu Reland Dafincy Tangkas, 25, kesulitan mendapatkan bahan-bahan untuk nyurat aksara Bali pada daun lontar. 

Tak ingin adik kelasnya merasakan seperti yang ia rasakan, Putu Reland bersama adiknya Made Reland buka usaha bersama yakni Reland Tangkas. Mereka berjualan daun lontar, pengrupak, keropak, hingga penakep.

“Astungkara usaha kami jalan. Reland Lontar tak hanya dicari mahasiwa jurusan bahasa Bali, tetapi siswa SMP, SMA hingga masyarakat umum juga beli lontar dan pengrupak,” tutur jebolan S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Bali Fakultas Sastra Unud tahun 2010 ini. Selain jualan alat-alat lontar, jebolan S2 Program Ilmu Linguistik Program Pasca Sarjana Unud tahun 2014 ini juga bergabung dengan Komunitas Lontar Bali. Ia ikut aktif melakukan konservasi lontar dan penulisan lontar. 

“Saya ikut melatih anak-anak menulis lontar setiap hari Minggu di Art Centre Denpasar,” ungkap guru Bahasa Bali SMAN 5 Denpasar ini. Ia mengaku cinta sastra karena warisan leluhur itu unik. Datang dari Jawa, namun di Jawa lontar sudah sudah ditemukan, sementara di Bali masih lestari. Ia mengajak anak-anak muda cintai lontar karena yang klasik itu menarik. “Anak-anak muda kan sukanya yang modern, internet misalnya. Tetapi kok yang klasik kurang dilirik. Di sanalah saya tertarik untuk ikut mengajak anak-anak muda cintai lontar,” ungkap putrid Nengah Reta dengan Nengah Landri ini. 7 

Komentar