nusabali

Bukit Pemukuran Suguhkan Indahnya Panorama Perbukitan dan Lautan

  • www.nusabali.com-bukit-pemukuran-suguhkan-indahnya-panorama-perbukitan-dan-lautan

AMLAPURA, NusaBali.com – Desa Sibetan, Kabupaten Karangasem tidak hanya dikenal sebagai wilayah penghasil buah salak, namun kini juga dikenal sebagai salah satu wilayah yang mulai mengembangkan objek wisata.

Salah satunya yakni Bukit Pemukuran yang berlokasi di Banjar Dukuh, Sibetan. Dikembangkan pada tahun 2007 silam, secara swadaya masyarakat Banjar Dukuh membersihkan area tersebut, dan pada awalnya mengemasnya sebagai tempat beristirahat atau bersantai untuk masyarakat lokal setempat. “Di sana sebelumnya tempat berkumpul pemuda Banjar Dukuh, istilahnya tempat nongkrong. Tapi karena pemandangannya sungguh cantik, jadi masyarakat sekitar punya pemikiran untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai objek wisata yang dapat dinikmati bersama,” ujar Perbekel Desa Sibetan I Made Beru Suryawan, Kamis (28/10/2021) siang.

Dirinya menyatakan bahwa objek wisata tersebut, dari awal berdiri hingga saat ini tidak memungut biaya tiket maupun parkir sepeser pun, dan hanya meletakkan kotak dana punia (donasi) bagi pengunjung yang ingin memberikan donasi. “Uang donasi itu nanti digunakan untuk biaya bersih-bersih area, dan pembenahan infrastruktur yang ada di sana,” ungkap I Made Beru Suryawan di sela-sela kesibukannya.

Lebih lanjut Kepala Wilayah (Kawil) Banjar Dukuh I Komang Eddy Saputra (36) mengatakan bahwa pada tahun 2018 yang lalu, Bukit Pemukuran mendapatkan bantuan corporate social responsibility (CSR) dari Bank BNI, yang digunakan untuk penataan dan pembangunan di wilayah tersebut. “Dan juga dapat bantuan pembangunan homestay (penginapan) di masing-masing rumah warga Banjar Dukuh yang berjumlah 7 orang. Dengan bantuan tersebut, kami warga Banjar Dukuh semakin semangat untuk merawat aset yang kami miliki,” jelas Eddy.

Eddy pun menyatakan bahwa Bukit Pemukuran berdiri di atas tanah milik warga pribadi, dan telah melakukan kerja sama baik kepada Banjar maupun Desa Adat dan Desa Dinas. “Untuk penghasilan ke Banjar Dukuh dan Desa Adat serta Desa Dinas, itu diperoleh dari penjualan di warung Koperasi Banjar Dukuh yang ada di Bukit Pemukuran. Pendapatan pun murni digunakan untuk kepentingan bersama,” katanya.

Eddy pun menyatakan, kunjungan masyarakat ke Bukit Pemukuran terbilang baik. Ia menyatakan bahwa rata-rata kunjungan per hari pada hari Senin hingga Jumat mencapai 10 hingga 20 orang. Dan akhir pekan pada hari Sabtu dan Minggu dapat mencapai 30 hingga 50 orang. “Potensinya ada, soalnya pemandangan di sana sangat cantik. Bisa melihat bukit dan laut. Kalau beruntung bisa melihat perahu-perahu berlayar. Suasananya juga sejuk, itu yang disukai oleh pengunjung,” tutur Eddy.

Dirinya menambahkan bahwa kunjungan wisatawan tidak hanya dari masyarakat lokal sekitar, namun juga berasal dari luar Kabupaten Karangasem, seperti Kota Denpasar, Gianyar, dan Klungkung. “Kalau hari raya seperti Galungan dan Kuningan, Bukit Pemukuran ramai dipenuhi masyarakat yang beristirahat setelah melakukan kegiatan persembahyangan,” tambahnya.

Benar saja, pada saat dikunjungi, terlihat sejumlah pengunjung yang didominasi remaja. Yang sedang terlihat menikmati keindahan pemandangan Bukit Pemukuran, sembari bercengkrama dengan kawannya. “Iya kalau hari-hari biasa didominasi remaja,” jelas Eddy sambil menganggukkan kepalanya.

Kemudian I Made Beru Suryawan pun setelah melihat potensi dan minat masyarakat terhadap Bukit Pemukuran, dirinya ingin segera mengurus legalitas dari tempat tersebut, agar Bukit Pemukuran dapat berkontribusi lebih optimal kepada masyarakat sekitar. “Tentunya nanti di Sibetan akan dikembangkan lagi objek-objek wisata lainnya, kami punya sungai yang bagus, kami punya komoditi tanaman salak. Selanjutnya kami akan mengundang ahli-ahli pariwisata, untuk mengembangkan potensi-potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Sibetan,” tutupnya. *rma

Komentar