nusabali

KONI Bali Belum Berani Buka Nominal Bonus Atlet PON

Para Atlet Peraih Medali Emas Kompak Berharap Ada Kenaikan Bonus

  • www.nusabali.com-koni-bali-belum-berani-buka-nominal-bonus-atlet-pon

DENPASAR, NusaBali
Meskipun DPRD Bali sudah sepakat anggarkan total Rp 30 miliar, KONI Bali belum berani membuka rincian nominal bonus yang akan diterima atlet peraih medali dalam pesta olahraga multievent nasional empat tahunan PON XX 2020 di Papua, 2-15 Oktober 2021 lalu.

Alasannya, rincian nominal bonus atlet menjadi kewenangan penuh Pemprov Bali. Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi, angaran untuk bonus atlet sebesar Rp 30 miliar yang disepakati DPRD Bali dalam APBD Induk Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2022, hibahnya akan masuk ke Dinas Pendidikan-Pemuda-Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali. "Hibah bonus atlet itu bukan masuk ke KONI Bali, tapi langsung ke Disdikpora Provinsi Bali. Makanya, rincian nominal bonus yang akan diterima atlet, saya belum tahu," jelas Suwandi di Kantor KONI Bali, Jalan Melati Denpasar, Selasa (26/10).

Menurut mantan Ketua Umum KONI Badung, pihaknya akan mengusulkan bonus lebih besar dibanding bonus yang diterima atlet peraih medali saat PON XIX 2016 di Jawa Barat. Selaku orang nomor satu di KONI Bali, Suwandi tentunya akan mengusulkan nominal bonus sebagai bahan pertimbangan. Namun, kepastian berapa yang disetujui, hitung-hitungannya ada di Disdikpora Provinsi Bali.

Suwandi menyebutkan, KONI Bali sifatnya hanya memberikan data-data hasil PON XX 2020, seperti cabang olahraga peraih medali, jumlah medali yang direngkuh, serta nama-nama atledt peraih medali. Sedangkan hitung-hitungan rincian bonus atlet ada di Disdikpora.

“KONI Bali hanya berharap nominal bonus lebih besar dibandingkan bonus PON sebelumnya," harap pensiunan birokrat di Dinas PUPR Badung ini. Meski begitu, Suwandi juga berharap kepada atlet dan pelatih untuk memaklumi situasi yang ada dari sisi anggaran. Saat ini, anggaran tidak begitu maksimal karena pandemi Covid-19.

Sementara itu, sejumlah atlet peraih medali emas bagi kontingen Bali dalam PON XX 2020 di Papua, 2-15 Oktober 2021 lalu, kompak berharap adanya peningkatan nominal bonus. "Saya harap bonus untuk peraih medali emas perorangan lebih dari Rp 165 juta. Terpenting, ada peningkatan dibanding PON XIX 2016," harap pejudo Ni Kadek Anny Pandini kepada NusaBali, Selasa kemarin.

Anny Pandini sendiri sukses sabet 2 medali emas cabang judo dalam PON XX 2020 di Papua, masing-masing dari kelas -57 kg putri dan beregu campuran. Ini merupakan hat-trick bagi Anny Pandini, setelah ratu judo Asia Tenggara yang kini jadi prajurit TNI ini juga sukses persembahkan medali emas untuk Bali pada PON XVIII 2012 di Riau dan PON XIX 2016 di Jawa Barat. “Bonus akan saya manfaatkan untuk tabungan hari tua,” tegas pejudo asal Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan ini.

Harapan senada juga disampaikan atlet peraih medali emas cabang kempo, Griselda Nadya Billy. Kenshi peraih medali emas nomor embu berpasangan yudansha II/III DAN puyri dalam PON XX 2020 ini berharap dapat bonus lebih besar. Bukan hanya dapat bonus, kenshi berusia 24 tahun ini juga berharap mendapatkan pekerjaan.

“Saya harap ada pekerjaan jadi pegawai kontrak di pemerintahan atau jadi pegawai perushaaan milik daerah," harap kenshi kelahiran 21 Mei 1997 yang notabene putri dari Fredrik Billy, atlet peraih medali emas bagi kontingen Bali lewat cabang kempo dalam PON XII 1989 di Jakarta ini.

Sedangkan I Kadek Krisna Dwi Antara, karateka peraih medali emas kumite kelas -60 kg puura, juga berharap dapat bonus lebih besar pasca berjuang mati-matian di PON XX 2020. “Saya tak bisa sampaikan berapa kenaikannya, yang jelas lebih besar ketimbang bonus PON sebelumnya,” jelas karateka Inkai kelahiran 16 Maret 1998 asal Desa Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana ini.

Harapan kenaikan bonus juga disampaikan sejumlah atlet peraih medali emas lainnya untuk Bali di PON XX 2020. Termasuk Gede Dicky Handika Putra, atlet tarung derajat penyumbang medali emas dari kelas 61 kg putra. "Kalau saya ingin bonus Rp 300 juta ke atas. Bonus ini akan saya gunakan untuk kebutuhan keluarga," jelas petarung derajat kelahiran 22 November 1999 asal Banjar Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Sekadar dicatat, dalam PON XIX Jabar 2016 lalu, atlet peraih medali emas perseorangan bagi kontingen Bali kebagian bonus masing-masing Rp 165 juta, medali emas berpasangan (2 orang) dapat bonus Rp 250 juta, dan emas beregu (di atas 8 orang) kecipratan bonus Rp 420 juta. Sedangkan atlet peraih medali perak perseorangan dapat bonus Rp 50 juta, perak beregu 3 orang dapat bonus Rp 105 juta, perak beregu lebih dari 5 orang dapat bonus Rp 150 juta, dan perak beregu lebih dari 8 orang dapat bonus Rp 280 juta.

Sebaliknya, atlet peraih medali perunggu perseorangan saat itu kebagian bonus sebesar Rp 30 juta, peraih perunggu berpasangan (2 orang) dapat bonus Rp 40 juta, perunggu beregu lebih dari 3 orang dapat Rp 45 juta, perunggu beregu lebih dari 4 orang dapat Rp 48 juta, perunggu beregu lebih dari 5 orang dapat Rp 50 juta, dan perunggu beregu di atas 8 orang kecipratan bonus Rp 100 juta.

Dalam PON XIX 2016 di Jawa Barat, kontingen Bali finish di peringkat 6 klasemen akhir distribusi poerolehan medali, dengan koleksi 20 medali emas, 21 perak, dan 35 perunggu. Sedangkan dalam PON XX 2020 di Papua, Bali mencatat prestasi terbaik sepanjang mas, yakni berhasil tembus peringkat 6 klasemen akhir dengan koleksi 28 medali emas, 25 perak, dan 53 perunggu. Bali hanya kalah dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan tuan rumah Papua.

DPRD Bali sepakati pemberian bonus toptal Rp 30 miliar kepada atlet peraih medali PON XX 2020. Persetujuan ini dilakukan dalam rapat Badan Anggaran DPRD Bali di Ruang Rapat Gabungan Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin (25/10) lalu.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry, menyebutkan dana Rp 30 miliar untuk bonus atlet PON ini dianggarkan dalam APBD Induk 2022. "Rapat Banggar DPRD Bali telah menyetujui alokasi bonus atlet PON XX 2020 nilainya total Rp 30 miliar. Bonus sebesar itu diberikan kepada para atlet dan pelatih/pembina," ujar Sugawa Korry saat dikonfirmasi NusaBali seusai rapat Banggar DPRD Bali hari itu. *dek

Komentar