nusabali

Puluhan Pedagang Bunga Geruduk Kantor Dewan

Pedagang Resah Terminal Wangaya akan Difungsikan Lagi

  • www.nusabali.com-puluhan-pedagang-bunga-geruduk-kantor-dewan

Pedagang bentangkan spanduk bertuliskan keresahan mereka jika lokasi yang kini ditempati sebagai lokasi jualan kembali difungsikan jadi terminal.

DENPASAR, NusaBali

Puluhan pedagang bunga yang kini menempati Terminal Wangaya Jalan Kartini Denpasar geruduk kantor DPRD Denpasar di Jalan Melati Denpasar, Senin (25/10). Mereka resah dengan rencana pengembalian fungsi tempat berjualan mereka menjadi terminal sesuai Perda tentang Tata Ruang Kota Denpasar, di mana semua aset akan dikembalikan sesuai peruntukannya.

Aksi geruduk kantor DPRD Denpasar ini dilakukan mulai pukul 10.00 Wita. Pedagang yang datang sekitar 25 orang ini membawa spanduk yang bertuliskan keresahan mereka jika lokasi yang kini ditempati sebagai lokasi jualan kembali difungsikan sebagai terminal.

Hanya berselang beberapa menit, sebanyak 5 orang perwakilan dari pedagang dipersilakan masuk dan diterima Wakil Ketua DPRD Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira, Ketua Komisi II I Ketut Suteja Kumara dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan. Perwakilan pedagang, I Gede Sadra yang diberikan kesempatan berbicara mengaku resah dengan adanya informasi dari media tentang dikembalikannya fungsi Terminal Wangaya.

Gede Sadra mengatakan dulunya di dalam terminal yang saat ini pedagangnya sudah mencapai 113 orang ditempati pedagang bermobil di pelataran Pasar Badung. Namun, sejak Pasar Badung kebakaran, dia dan rekan lainnya direlokasi ke Pasar Cokroaminoto. Namun Sadra dan pedagang bermobil lainnya tidak mendapatkan tempat.

"Karena tidak mendapatkan tempat, Pemkot Denpasar memilih memindahkan kami ke Pasar Priuk. Tetapi, di tempat tersebut malah tidak ada lampu, dan kami terpaksa berjualan di kawasan Jalan Gajah Mada, Jalan Kartini, dan Jalan Sulawesi," ungkapnya.

Akan tetapi, baru tujuh bulan berjualan, pedagang bermobil ditertibkan Satpol PP Kota Denpasar. Setelah itu pedagang melakukan pertemuan dengan Pemkot Denpasar. Hasilnya diizinkan untuk menempati Terminal Wangaya. "Setelah kami punya lokasi berjualan kini akan digusur lagi dengan alas an dikembalikannya fungsi terminal. Kami resah, kami mau makan apa. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 begini," keluh Sadra diiyakan rekan-rekannya.

Pedagang lain, Ni Ketut Sudiasih menambahkan selama ini pedagang di Terminal Wangaya merintis dari awal tanpa ada sarana prasarana pendukung berjualan yang disediakan pemerintah setelah direlokasi. Dia berharap ada solusi dan berharap masih diizinkan berjualan di Terminal Wangaya.

“Kami berusaha sendiri mengembalikan pelanggan kami dulu. Berjualan di sana hujan angin, kami bertahan berjualan supaya bisa menghidupi keluarga, biaya sekolah anak-anak. Bagaimana nasib kami ke depan,” ujar Sudiasih. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Denpasar I Wayan Mariyana Wandira mengaku akan tetap berpihak pada kondisi masyarakat. Namun, dalam proses ini juga harus tetap mengacu pada aturan yang ada. “Kami tampung aspirasi bapak dan ibu, tetapi kami tidak bisa memberikan keputusan sekarang. Kami akan bahas aspirasi ini bersama dengan dinas terkait, sehingga akan mendapat keputusan terbaik,” ungkap Wandhira. Sementara, Ketua Komisi I DPRD Denpasar, I Ketut Suteja Kumara mengatakan Dewan akan tetap menerima apa yang menjadi aspirasi pedagang.

Namun dia menambahkan, sebelumnya perwakilan dari Banjar Wangaya Kelod telah melakukan audiensi ke Kantor Walikota terkait solusi dari dikembalikannya Terminal Wangaya tersebut pada 20 September 2021.

Bahkan dalam audiensi tersebut dihadiri kelian adat, penyarikan, dan beberapa prajuru. Dalam pertemuan tersebut prajuru akan melakukan pendataan jumlah pedagang dan akan dipetakan. "Saya dan anggota dewan lain memahami kondisi pedagang, akan tetapi pedagang juga harus memahami aturan yang ada agar jangan sampai bertentangan ke depannya," ujarnya.

Sementara, Kadishub Kota Denpasar I Ketut Sriawan mengatakan dalam proses pengembalian fungsi terminal ini, pihaknya bergerak sesuai dengan regulasi, yakni Perda Tata Ruang. Peruntukan Terminal Wangaya masih sebagai terminal. Apalagi Terminal Wangaya lokasinya berdekatan dengan Pasar Badung dan kawasan heritage Jalan Gajah Mada.

Ini dilakukan untuk antisipasi transportasinya. Karena terminal ini termasuk simpul transportasi di Kota Denpasar. Sriawan mengatakan ada dua terminal kini digunakan pedagang yang akan difungsikan kembali, yakni Terminal Wangaya dan Terminal Kereneng. "Untuk di Terminal Wangaya terdata terdapat sebanyak 113 pedagang, dan Terminal Kereneng juga ratusan pedagang," ujar Sriawan. *mis

Komentar