nusabali

Turis dan Pemandunya Tewas Digulung Ombak

Petaka Saat Berfoto di Bibir Pantai Kelingking, Nusa Penida

  • www.nusabali.com-turis-dan-pemandunya-tewas-digulung-ombak

Korban tewas dalam musibah maut di Pantai Kelingking adalah Nur Aisyah (pelancong asal Sulsel) dan Putu Suasta (guide asal Desa Bungamekar)

SEMARAPURA, NusaBali

Musibah maut terjadi saat aksi berfoto ria di bibir Pantai Kelingking, Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Minggu (24/10) sore. Dalam musibah ini, 2 orang digulung ombak hingga tewas tenggelam, masing-masing seorang wisatawan domestik dan pemandunya.

Turis domestik yang tewas digulung ombak di Pantai Kelingking, Desa Bungamekar, Minggu sore, adalah Nur Aisyah Putri Sari, 22, perempuan asal Desa Pandang Pandang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sedangkan tour guide yang tewas tenggelam adalah I Putu Suasta, 30, pemandu wisata lokal asal Banjar Pundukaha Kelod, Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida.

Kepala Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar), Gede Darmada, mengatakan korban Nur Aisyah awalnya datang ke Pantai Kelingking bersama rekannya, Ifriani, 29, wisatawan domestik yang tinggal di Jalan Gunung Merapi Lorong 86 A Nomor 4 Desa Pisang Utara, Kecamatan Ujung Pandang, Kabupaten Makassar, Sulawesi Selatan.

Kedua perempuan domestik ini tiba di atas tebing Pantai Kelingkung dengan didampingi Putu Suasta selaku pemandu wisata, Minggu sore sekitar pukul 15.30 Wita. Berselang 1,5 jam kemudian, tepatnya pukul 17.00 Wita, korban Nur Aisyah dan Ifriani memutuskan untuk turun ke pantai dari atas tebing setinggi 150 meter. Mereka turun dengan didampingi pemandunya, Putu Suasta.

Setibanya di tepi pantai bawah tebing, korban Nur Aisyah sempat bermain pasir dan kemudian berfoto ria. Rekannya, Ifriani, sempat mengingatkan korban Nur Aisyah agar tidak bermain terlalu ke tengah laut. Namun, hal itu tidak diiraukan korban. Tak lama berselang, tiba-tiba datang ombak besar setinggi 3 meter menggulung korban hingga tenggelam. "Sebelum tenggelam, korban yang tidak bisa berenang sempat berteriak meminta tolong," ungkap Gede Darmada, Senin (25/10).

Melihat peristiwa maut tersebut, Ifriani dan Putu Suasta sempat coba memberikan pertolongan kepada korban. Naas, Putu Suasta justru ikut digulung ombak hingga hilang tenggelam. Sedangkan Ifriani berhasil selamat dari amuk ombak besar.

Menurut Darmada, berselang 30 menit kemudian tepatnya pukul 17.30 Wita, korban Nur Aisyah terlihat mengapung di pantai. Sejumlah warga yang sore itu berada di Pantai Kelingkung berusaha memberikan pertolongan dan mengevakuasi wisatawan domestik berusia 22 tahun ini. "Tetapi, saat dievakuasi ke tepi pantai, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa," papar Darmada. Sebaliknya, korban Putu Suasta baru ditemukan keesokan harinya, Senin siang pukul 13,35 Wita.

Musibah maut yang merenggut nyawa Nur Aisyah bersama pemandu wisatanya, Putu Suasta, ini pun dilaporkan ke petugas. Begitu mendapat laporan, Tim SAR bersama petugas Polri dan TNI langsung terjun ke lokasi TKP di Pantai Klingking, Desa Bungamekar.

Darmada menyebutkan, pihaknya mengerahkan satu unit Rigid Inflatable Boat menuju Pantai Kelingking. Tim SAR tiba di lokasi TKP, Minggu petang pukul 18.40 Wita. “Namun, karena ombak besar menyulitkan proses evakuasi, maka diputuskan untuk lakukan evakuasi melalui jalur darat," jelas Darmada.

Minggu malam pukul 21.00 Wita, Tim Rescue Basarnas Bali tiba di Pantai Kelingking dan langsung bergabung dengan Tim SAR Gabungan. Mereka mengevakuasi jasad korban Nur Aisyah yang dibungkus kantong mayat dengan menggunakan tandu dari bambu. Jasad korban berhasil dievakuasi ke atas tebing pantai setinggi 150 meter, Senin dinihari pukul 00.10 Wita. Jasad korban selanjutnya dibawa menuju RS Gema Santi Nusa Penida.

Sementara, upaya pencarian korban Putu Suasta baru dilanjutkan lagi, Senin pagi pukul 06.00 Wita. Tim SAR Gabungan melakukan pencarian dengan menyisir wilayah Pantai Kelingking dan sekitarnya. Beberapa unsur SAR yang ikut terlibat dalam pencarian guide asal Desa Bungamekar ini, antara lain, Basarnas Pos Unit Siaga Nusa Penida, Polsek Nusa Penida, Koramil Nusa Penida, BPBD Nusa Penida, petugas RS Gema Santi, dengan dibantu masyarakat setempat.

Upaya pencarian korban Putu Suasta baru membuahkan hasil Senin siang pukul 13.35 Wita. Pemandu wisata berusia 30 tahun ini ditemukan Tim SAR mengambang di perairan Pantai Kelingking, dalam kondisi sudah tewas.

Koordinator Uit Saga SAR Basarnas di Nusa Penida, I Putu Cakra Negara, merangan sesuai rencana operasi pencarian, Basarnas mengerahkan satu unit Rigid Inflaable Boat (RIB). "Sorti pertama, kami mengerahkan satu unit RIB bergerak menuju lokasi kejadian, kemudian menyisir lokasi selama 3 jam. Hasiya masih nihil," terang Cakra Negara.

Setelah pencarian Sorti kedua berlangsung selama 30 menit, barulah korban Putu Suasta ditemukan mengapung dalam jarak beberapa puluh meter arah barat dari lokasi tenggelam. Saat ditemukan, korban Putu Suasta sudah tidak mengenakan pakaian. Jasad korban kemudian dievakuasi menuju Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida. "Selanjutnya, jasad korban dibawa menuju RS Gema Santi Nusa Penida menggunakan ambulans," papar Cakra Negara.

Sementara itu, Kapolsek Nusa Penida, AKP I Gede Sukadana, mengatakan korban Nur Aisyah bersama temannya, Ifriani, diketahui datang ke kawasan seberang Nusa Penida, Minggu pagi pukul 09.00 Wita. Mereka menyeberang ke Nusa Penida lewat Pelabuhan Sanur, Denpasar Selatan dengan Boat Malibu.

Selanjutnya, dua perempuan asal Sulawesi Selatan ini pencari penginapan di La Roja Bungalow di kawasan Banjar Kutapang Kangin, Desa Barununggul, Kecamatan Nusa Penida. Sekitar pukul 09.30 Wita, mereka berangkat dari penginapannya di La Roja Bungalow menuju objek wisata Broken Beach, Desa Bungamekar, menggunakan mobil dengan sopir sekaligus pemandu wisata Putu Suasta.

Setelah menghabiskan waktu di Broken Beach, mereka melanjutkan perjalanan menuju Pantai Kelingking, Desa Bungamekar hingga akhirnya terjadilah musibah maut itu. "Jenazah kedua korban saat ini masih dititip di RS Gema Santi Nusa Penida," papar AKP Sukadana saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin.

Sementara, Perbekel Bungamekar, I Wayan Yasa, mengatakan jenazah Putu Suasta hingga Senin kemarin masih dititip di RS Gema Santi Nusa Penida. Jenazah guide korban tenggelam ini rencananya akan diabenkan di Setra Pundukaha Kelod, Desa Adat Bungamekar pada Buda Umanis Julungwangi, Rabu (27/10) besok.

Wayan Yasa mengatakan, korban Putu Suasta kesehariannya dikenal sangat ramah dan baik hati. Korban Putu Suasta berpulang buat selamanya dengan meninggalkan seorang istri dan satu anak yang masih duduk di Kelas VI SD.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, AA Gede Putra Wedana, mengatakan kunjungan wisatawan ke Pantai Kelingking cukup ramai setelah pariwisata dibuka. Namun, pengelolaan aktivitas pariwisata tersebut belum secara resmi dilakukan oleh Pemkab Klungkung.

Menurut Putra Wedana, persoalan tersebut rencananya akan dibahas dalam rapat di Kantor Desa Bungamekar, Selasa (26/10) ini. "Kita akan bahas polanya bagaimana ke depan, untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa," ujar Putra Wedana saat dihubungi terpisah di Semarapura, Senin kemarin. *wan

Komentar