nusabali

PHRI Khawatir Tes PCR Pengaruhi Jumlah Kunjungan

  • www.nusabali.com-phri-khawatir-tes-pcr-pengaruhi-jumlah-kunjungan

MANGUPURA, NusaBali
Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Badung, mengkhawatirkan pemberlakuan tes PCR pada wisatawan yang akan masuk ke Bali.

Sebab, dinilai kebijakan tersebut dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, mengatakan pelaku pariwisata saat ini berharap banyak kunjungan bisa bertambah saat ini. Namun, dia kini khawati lantaran untuk naik pesawat diwajibkan membawa hasil tes PCR.

“Mudah-mudahan nanti bisa dilonggarkan sedikit persyaratan untuk wisatawan, karena kondisi Bali saat ini dalam masa pemulihan pariwisata,” harap Rai Suryawijaya.

Menurutnya, untuk saat ini semestinya tingkat kunjungan mulai ramai ke Bali. “Biasanya bulan-bulan ini ramai. Nanti Desember puncaknya, sampai kita melakukan penutupan jalan ke Kuta saat perayaan tahun taru atau pergantian tahun,” tandasnya.

Di sisi lain, Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal I Wayan Puspa Negara, berharap pemerintah bergerak cepat menyiapkan berbagai langkah. Sebab, negeri kanguru berencana mulai membuka gerbang pariwisata dan bepergian ke luar negeri mulai 1 November 2021. “Australia itu merupakan pasar pariwisata yang sangat potensial bagi Bali. Bahkan Bali selama ini menyandang predikat sebagai ‘second home’-nya orang Australia,” katanya.

Menurut Puspa, jika pemerintah tidak segera gerak cepat, peluang tersebut ditakutkan justru digarap oleh negara pesaing, yakni Thailand. Apalagi diketahui, Australia turut disertakan dalam daftar 46 negara yang diizinkan masuk ke Thailand. Bahkan itu tanpa kewajiban untuk menjalani karantina. Dilanjutkan Puspa, Indonesia khususnya Bali harus jeli dalam hal ini. Waspada itu penting, tapi jangan sampai lamban menyikapi perkembangan. “Seperti yang sering kali disampaikan Pak Jokowi, sekarang ini bukan lagi jamannya yang kuat mengalahkan yang lemah. Tapi jamannya yang cepat mengalahkan yang lambat,” kata Puspa Negara.

“Kami berharap ini bisa digarap dengan baik, karena langkah dari Australia ini sendiri dilatarbelakangi keinginan warganya untuk datang berlibur ke Bali. Dengan demikian, roda perekonomian akan berjalan juga ke depannya,” katanya. *ind, dar

Komentar