nusabali

Dr Sedana Dijagokan Pimpin DPD HKTI Bali

Jelang Musda DPD HKTI Bali

  • www.nusabali.com-dr-sedana-dijagokan-pimpin-dpd-hkti-bali

DENPASAR, NusaBali
Rektor Universitas Dwijendra Denpasar, Dr Ir Gede Sedana MSc MMA dijagokan memimpin DPD HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Provinsi Bali periode 2021-2026, dalam Musda yang rencananya digelar pada 3 November 2021 mendatang.

Hingga kini belum ada lawan yang kasak-kusuk menantang Dr Sedana untuk memperebutkan kursi Ketua DPD HKTI Bali, menyundul Prof Dr Nyoman Suparta (masa Bhakti 2016-2021) yang akan demisioner.

Informasi yang dihimpun NusaBali dalam acara jumpa pers persiapan Musda DPD HKTI Bali, di Jalan Merdeka, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Sabtu (23/10) siang, sosok Dr Sedana mencuat untuk memimpin kepengurusan DPD HKTI Bali, karena memenuhi berbagai kriteria dan persyaratan.

Ketua Steering Commitee Musda DPD HKTI Bali Komang Gede Subudi dalam jumpa pers kemarin terang-terangan mengunggulkan Dr Sedana memimpin HKTI Bali karena berbagai kriteria dan persyaratan calon yang dimilikinya.

"Dari kriteria seorang calon Ketua DPD HKTI Bali yang sudah digariskan, Dr Sedana paling memenuhi syarat. Sampai saat ini mengarah ke beliau (Dr Sedana), bahkan sebagai calon tunggal," ujar pria yang juga Ketua Dewan Penasehat DPD HKTI Bali yang juga akan demisioner ini.

Subudi yang didampingi Sekretaris DPD HKTI Bali periode 2016-2021 Dr Ir I Dewa Nyoman Sudita, dan Wakil Ketua HKTI Bali Dr Ir I Wayan Alit Artha Wiguna, mengatakan syarat seseorang boleh maju sebagai calon Ketua DPD HKTI Bali dalam Musda nanti, di antaranya pernah menjadi Ketua DPC HKTI kabupaten/kota, didukung sekurang-kurangnya 1 DPC. Kemudian berusia maksimal 57 tahun.

"Lainnya, punya otoritas pelatihan, punya kemampuan manajerial, punya akses baik ke pemangku kebijakan, bupati/walikota dan dinas terkait. Yang tidak punya kapasitas persyaratan tersebut di atas, sebaiknya tidak nyalon," ujar Subudi dengan nada serius.

Subudi menegaskan sosok pimpinan di HKTI Bali ke depan, bukan lagi mengandalkan teori di meja saja. Namun kerja-kerja konkrit untuk organisasi HKTI sebagai wadahnya para petani. "Tantangan sektor pertanian, semakin berat, HKTI perlu figur yang tidak kuat dalam teori saja, tetapi aksi kongkrit lapangan. Pertanian sekarang jadi pelarian, setelah pariwisata Bali yang jadi andalan selama ini terdampak Pandemi Covid-19," tegas pria yang juga Kelompok Ahli DPRD Bali ini.

Dijagokan sebagai kandidat tunggal Ketua DPD HKTI Bali, Dr Sedana yang juga hadir dalam acara jumpa pers kemarin menegaskan dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada forum Musda dalam penentuan pimpinan HKTI Bali periode 2021-2026. Kata dia, ada 11 pemegang hak suara dalam Musda nanti, yakni 9 pimpinan kabupaten/kota, DPD dan DPP. "Tergantung pemegang hak suara, " ujar pria asal Desa Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.

Dr Sedana yang bertindak sebagai Ketua Organizing Commitee dalam Musda HKTI Bali nanti, menegaskan dalam Musda, pemilihan Ketua DPD HKTI Bali akan mengedepankan musyawarah dan mufakat. Ketika musyawarah tidak bisa, maka bisa dilaksanakan voting. "Kita akan melaksanakan secara demokratis proses Musda HKTI Bali nanti," ujar mantan Ketua DPC HKTI Kabupaten Buleleng ini.

Dr Sedana menyebutkan Musda HKTI Bali akan digelar secara hybrid (online dan offline) di Kampus Dwijendra Denpasar. Hal ini untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat mengikuti proses Musda, namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. "Musda rencananya akan dibuka Gubernur Bali Wayan Koster," ujarnya didampingi Sekretaris OC Drh Dr IGK Nata Kusuma dan Wakil Sekretaris OC Dewa Putu Semara Yana.

Sementara Sekretaris DPD HKTI Bali Dewa Sudita mewakili Ketua DPD HKTI Bali Prof Dr Suparta yang berhalangan hadir, mengatakan  Musda HKTI Bali  adalah agenda 5 tahunan organisasi insan petani di Bali. Kepengurusan yang terpilih nanti diharapkan bisa makin memperkuat posisi HKTI Bali dalam proses pembangunan, khususnya sektor pertanian. "DPD HKTI Bali periode 2016-2021 sudah banyak melaksanakan berbagai aksi dalam masa kepengurusan. Kedepan kepengurusan yang baru nanti, melanjutkan program kami yang akan demisioner nanti. Salah satunya menguatkan sinergi dengan pemerintah dan stakeholder terkait, untuk pembangunan pertanian di Bali," ujar Dewa Sudita.

Program yang digencarkan HKTI Bali selama ini menurut Dewa Sudita, mulai penanaman pohon setiap tahun, membantu pemerintah dalam pengembangan sektor pertanian dengan kemajuan teknologi pertanian, hingga aksi penyemprotan eco enzym di TPA Suwung, Denpasar Selatan bersama relawan. "Kami juga setiap tahun melakukan penanaman pohon," ujar pria asal Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan ini. nat

Komentar