nusabali

Lahan Taman Wisata Alam Gunung Batur Terbakar

  • www.nusabali.com-lahan-taman-wisata-alam-gunung-batur-terbakar

BANGLI, NusaBali
Lahan dan semak kering di Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang (TWAGBBP), Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Bangli, Provinsi Bali, terbakar, Jumat (22/10).

Dua unit mobil pemadam kebakaran Satpol PP dan Damkar Bangli meluncur ke lokasi untuk padamkan api. Anggota Polsek Kintamani juga ke lokasi membantu pemadaman api. Lahan yang terbakar di lereng Gunung Batur diperkirakan seluas 3 hektare.

Kapolsek Kintamani, AKP Benyamin Nikijuluw mengatakan sekitar pukul 13.00 Wita menerima informasi terjadi kebakaran di kawasan Taman Wisata Alam Desa Batur Tengah. Ada warga yang melihat kepulan asap. Saat dicek kobaran api sudah besar. “Pemadaman oleh petugas Damkar dibantu petugas gabungan dan warga,” ungkap AKP Beny. Hingga Jumat malam petugas masih melakukan pemadaman. Menurut AKP Beny, luas lahan terbakar sekitar 3 hektare.

Hasil olah TKP, diduga sumber api dari arah selatan meluas ke arah utara menuju lereng Gunung Batur. Di TKP banyak tumbuh semak belukar yang sudah kering mengakibatkan api cepat membesar dan menjalar sehingga membakar kawasan taman wisata alam. Berdasarkan laporan visual yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kebakaran lahan dan semak kering tersebut terpantau dari Posko Kedisan. Api membakar lahan kering yang banyak semak.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam rilisnya yang diterima NusaBali, Jumat (22/10) menyebutkan dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa. Sementara sumber api masih diselidiki. “Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Tidak ada korban jiwa,” ujar Abdul Muhari. Atas kondisi itu, Abdul Muhari mengatakan BPBD Bangli telah berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangli dan bersama-sama langsung menuju ke titik lokasi melakukan upaya pemadaman. “Sulitnya akses jalan menuju lokasi bencana menjadi kendala dalam proses penanganan oleh tim gabungan,” tegas Abdul Muhari. *esa, nat

Komentar