Kornelis Tunggu Panggilan Pelatnas SEA Games Vietnam

Untuk menyiapkan fisik dan teknik, Kornelis tetap menjalani latihan rutin.  "Saya masih menunggu pemanggilan Pelatnas, bisa saja nanti kemungkinannya peraih emas PON di Papua dipanggil semuanya," kata Kornelis di Denpasar, Jumat (22/10).

Usai meraih medali emas di PON XX 2020 Papua, petinju 31 tahun itu  masih rutin menjaga kondisi fisik lewat joging dan latihan ringan. Menurut Kornelis, sebagai petinju dia selalu siap membela Bali atau Indonesia di even apapun, baik nasional dan internasional.

Pegawai Kemenpora ini bertekad step by step melanjutkan even yang dirancangnya mulai SEA Games, Asian Games maupun proyeksi mempertahankan medali emas di PON XXI 2024 di Sumut dan Aceh.

Kornelis juga mengaku di waktu senggang diisi dengan membantu pembinaan para petinju muda di Bali. Yakni, melatih para petinju muda, ada 10 petinju level kadet, 6 petinju level youth dan 6 petinju level junior.

"Banyak petinju muda bisa dijadikan regenerasinya dalam berprestasi, ada petinju level youth dan junior sudah jadi dan siap naik ring di even nasional,” kata Kornelis, yang biasa disapa Chornes

Kornelis berhasil menghakiri puasa medali emas tinju Bali selama 25 tahun, setelah pada final mengalahkan petinju Mario Blasius Kali (NTT) pada PON XX 2020 Papua. Sejak PON 1996, tidak ada petinju Bali yang meraih medali emas. Emas terakhir pada 1996 itu lewat petinju Pino Bahari di kelas 75 kg.

Selain akan mendapatkan bonus dari Pemerintah Provinsi Bali,  Kornelis juga mendapatkan hadiah satu unit sepeda motor baru dari Ketua Umum Pengprov Pertina Bali, Made Muliawan Arya atau De Gadjah. "Untuk bonus saya tabung saja untuk keperluan anak-anak sekolah nanti," kata anak ke-6 pasangan Harun H Takka Njanji dan Triance Tanggu Hanna. *dek