Bonus PON Diharapkan Meningkat
Semoga Bali mengikuti jejak NTT, yang bonusnya naik dua kali lipat dari awalnya Rp 100 juta menjadi jadi Rp 200 juta.
DENPASAR, NusaBali
Manajer Tim Tinju Bali Bagus Budi Arsawan berharap jumlah nominal bonus PON XX Papua meningkat. Menurutnya, sudah selayaknya Pemerintah Provinsi Bali memberikan apresiasi yang tinggi terhadap perjuangan para patriot olahraga Bali.
"Semoga Bali mengikuti jejak Provinsi NTT dalam memberikan bonus, yang bonusnya naik dua kali lipat dari awalnya Rp 100 juta menjadi jadi Rp 200 juta," kata Bagus Budi Arsawan, di Denpasar, Kamis (21/10).
Menurut Bagus Budi, peningkatan jumlah bonus karena posisi Bali juga meningkat masuk 5 besar dengan menggeser Jawa Tengah. Prestasi itu sudah sepatutnya dibarengi peningkatan bonus bagi atlet peraih medali.
Selain atlet, kata Agus Budi Arsawan jangan lupa bonus bagi pelatih, manajer dan pengurusnya juga. Ketua Umum Pengkot Pertina Denpasar itu juga menegaskan, seperti disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster, yang kanmenyebut akan ada kejutan untuk bonus atlet PON Bali.
Agus Budi pun berharap kejutannya melebihi nominal bonus yang dikeluarkan Pemerintah NTT. Dia juga ingat apa yang disampaikan Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi saat rapat rutin mingguan di Hotel Neo, Denpasar.
“Yakni, sebelum gubernur memberikan kejutan, maka kita harus lebih dulu memberikan kejutan,”kata Agus Budi, menirukan pernyataan Ketut Suwandi.
“Ternyata apa yang disampaikan orang nomor satu di KONI Bali benar - benar menjdi kenyataan. Kontingen Bali memberi kejutan lebih dulu, dengan finish peringkat lima, sebelum kejutan dari Gubernur,”kata Agus Budi, yang berprovesi sebagai advokat itu.
Selain soal peningkatan jumlah bonus, Agus Budi Arsawan juga berharap Pemprov Bali mampu membangun sarana prasarana olahraga yang representatif untuk kemajuan olahraga di Bali.
Agus Budi juga menambahkan, enam petinju Bali yang dikirim ke PON XX 2020 Papua semuanya meraih medali, dengan rincian satu emas, dua perak, dan tiga perunggu. Medali emas diraih Kornelis Kwangu Langu di kelas Layang 49 kg.
Sedangkan medali perak masing-masing Yulius Bria (Kelas Bantam 56 kg), Cakti Dwi Putra (Kelas Menengah 75 kg). Sedangkan perunggu diraih Yulianus Babu Eha (Kelas Ringan 60 kg), Jekri Riwu (Kelas Welter Ringan 64 kg), dan Krispinus Mariano Wonda (Kelas Layang Ringan 46 kg).
Sebelumnya, bonus medali emas perseorangan pada PON XIX 2016 Jawa Barat sebesar Rp 165 juta, emas berpasangan (dua orang) Rp 250 juta, emas beregu (di atas 8 orang) Rp 420 juta. Sedangkan peraih medali perak perseorangan Rp 50 juta, perak beregu (3 orang) Rp 105 juta, perak beregu (lebih dari 5 orang) Rp 150 juta, perak beregu (lebih dari 8 orang) Rp 280 juta.
Sedangkan bonus medali perunggu perseorangan Rp 30 juta, beregu (2 orang) Rp 40 juta, perunggu beregu (lebih dari 3 orang) Rp 45 juta, perunggu beregu (lebih dari 4 orang) Rp 48 juta, perunggu beregu (lebih dari 5 orang) Rp 50 juta, perunggu beregu (di atas 8 orang) sebesar Rp 100 juta. *dek
"Semoga Bali mengikuti jejak Provinsi NTT dalam memberikan bonus, yang bonusnya naik dua kali lipat dari awalnya Rp 100 juta menjadi jadi Rp 200 juta," kata Bagus Budi Arsawan, di Denpasar, Kamis (21/10).
Menurut Bagus Budi, peningkatan jumlah bonus karena posisi Bali juga meningkat masuk 5 besar dengan menggeser Jawa Tengah. Prestasi itu sudah sepatutnya dibarengi peningkatan bonus bagi atlet peraih medali.
Selain atlet, kata Agus Budi Arsawan jangan lupa bonus bagi pelatih, manajer dan pengurusnya juga. Ketua Umum Pengkot Pertina Denpasar itu juga menegaskan, seperti disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster, yang kanmenyebut akan ada kejutan untuk bonus atlet PON Bali.
Agus Budi pun berharap kejutannya melebihi nominal bonus yang dikeluarkan Pemerintah NTT. Dia juga ingat apa yang disampaikan Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi saat rapat rutin mingguan di Hotel Neo, Denpasar.
“Yakni, sebelum gubernur memberikan kejutan, maka kita harus lebih dulu memberikan kejutan,”kata Agus Budi, menirukan pernyataan Ketut Suwandi.
“Ternyata apa yang disampaikan orang nomor satu di KONI Bali benar - benar menjdi kenyataan. Kontingen Bali memberi kejutan lebih dulu, dengan finish peringkat lima, sebelum kejutan dari Gubernur,”kata Agus Budi, yang berprovesi sebagai advokat itu.
Selain soal peningkatan jumlah bonus, Agus Budi Arsawan juga berharap Pemprov Bali mampu membangun sarana prasarana olahraga yang representatif untuk kemajuan olahraga di Bali.
Agus Budi juga menambahkan, enam petinju Bali yang dikirim ke PON XX 2020 Papua semuanya meraih medali, dengan rincian satu emas, dua perak, dan tiga perunggu. Medali emas diraih Kornelis Kwangu Langu di kelas Layang 49 kg.
Sedangkan medali perak masing-masing Yulius Bria (Kelas Bantam 56 kg), Cakti Dwi Putra (Kelas Menengah 75 kg). Sedangkan perunggu diraih Yulianus Babu Eha (Kelas Ringan 60 kg), Jekri Riwu (Kelas Welter Ringan 64 kg), dan Krispinus Mariano Wonda (Kelas Layang Ringan 46 kg).
Sebelumnya, bonus medali emas perseorangan pada PON XIX 2016 Jawa Barat sebesar Rp 165 juta, emas berpasangan (dua orang) Rp 250 juta, emas beregu (di atas 8 orang) Rp 420 juta. Sedangkan peraih medali perak perseorangan Rp 50 juta, perak beregu (3 orang) Rp 105 juta, perak beregu (lebih dari 5 orang) Rp 150 juta, perak beregu (lebih dari 8 orang) Rp 280 juta.
Sedangkan bonus medali perunggu perseorangan Rp 30 juta, beregu (2 orang) Rp 40 juta, perunggu beregu (lebih dari 3 orang) Rp 45 juta, perunggu beregu (lebih dari 4 orang) Rp 48 juta, perunggu beregu (lebih dari 5 orang) Rp 50 juta, perunggu beregu (di atas 8 orang) sebesar Rp 100 juta. *dek
Komentar