nusabali

234 Siswa Kembali ke Sekolah

Murid SMA Bali Mandara yang Dihadirkan Baru Separo

  • www.nusabali.com-234-siswa-kembali-ke-sekolah

SMAN Bali Mandara yang menerapkan sistem pendidikan berasrama, membuat Satgas sekolah melakukan protokol kesehatan (prokes) ketat.

SINGARAJA, NusaBali

Sebanyak 234 orang siswa SMAN Bali Mandara (Smanbara) kembali dihadirkan di sekolah. Mereka yang menjalani proses pendidikan berasrama, digembleng pembentukan karakter sepekan penuh sebelum memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Kepala SMAN Bali Mandara I Nyoman Darta ditemui Kamis (21/10) kemarin menjelaskan, ratusan siswa yang telah dihadirkan kembali di sekolah baru setengah dari total siswa keseluruhan 417 orang. Karena masih ada pembatasan, siswa yang dihadirkan tahap pertama hanya 50 persen, sesuai dengan aturan PTM. “Yang sudah ada di sekolah saat ini seluruh siswa kelas XI dan separuh siswa kelas XII. Karena sudah hampir dua tahun mereka tidak mengenal sekolah. Bahkan yang kelas XI sama sekali belum pernah ke sekolah sejak pandemi,” jelas Darta.

SMAN Bali Mandara yang menerapkan sistem pendidikan berasrama, membuat Satgas sekolah melakukan protokol kesehatan (prokes) ketat. Sebelum didatangkan ke sekolah pada Senin (4/10) kemarin, sepekan sebelumnya mereka wajib melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Karantina tersebut harus diketahui oleh kepala dusun atau kepala lingkungan yang akan memberikan surat keterangan saat datang ke sekolah.

“Siswa hanya boleh diantar orang tuanya sampai di depan gerbang sekolah. Lalu mengikuti rapid test antigen. Mereka baru boleh masuk setelah hasilnya negatif,” imbuh dia. Darta pun menyebut saat Rapid Test Antigen ada satu siswanya yang hasil tes positif. Siswa yang bersangkutan pun langsung diisolasi di Isoter Kampus Undiksha Jinengdalem dan kembali ke asrama setelah dinyatakan sembuh.

Darta juga menyebutkan setelah siswa masuk ke lingkungan sekolah, mereka tak bisa langsung belajar. Sekolah pun menyiapkan waktu seminggu untuk masa orientasi siswa. Mereka kembali dibekali pembentukan karakter, aturan dan tata cara hidup berasrama termasuk penguatan pengetahuan dasar.

Selama berada di sekolah dan asrama, mereka dipantau oleh satgas sekolah. Jarak tempat tidur mereka di asrama pun telah diatur dengan jarak 1,5 meter. Satgas juga telah menjadwalkan waktu makan siang bersama yang dilakukan secara bergantian. “Anak-anak yang ada di sekolah selama pandemi ini kami tidak izinkan dekat-dekat dengan tamu. Sangat berbeda dengan kondisi sebelum pandemi yang biasanya mereka yang menghandel tamu. Begitu sebaliknya bagi tamu. Kami benar-benar isolasi anak-anak untuk menjamin mereka tak terkontaminasi Covid-19,” kata Darta.

Sementara itu sekolah yang sempat dijadikan tempat isoter kabupaten juga telah melalui proses sterilisasi yang ketat. Setelah ditutup untuk tempat isoter, sterilisasi seluruh lingkungan sekolah dibantu PMI Buleleng. Seluruh ruangan pun dibiarkan selama 2 minggu hingga akhirnya dibersihkan kembali. Seluruh kasur di dalam asrama dikeluarkan sekolah untuk dijemur. Seluruh gorden pun dicuci bersih dan lantai disterilisasi ulang untuk meyakinkan seluruh sudut sekolah bersih dan higienis.

Darta juga berencana akan mendatangkan separo siswanya yang masih di rumah. Yakni siswa kelas X dan separo kelas XII. Rencananya mereka akan diundang menjalani PTM pada tanggal 12 November mendatang. Sehingga seluruh siswa SMAN Bali Mandara dapat mengikuti pembelajaran penuh di sekolah. *k23

Komentar