nusabali

Siswa Smanbara Raih Medali Emas di FIKSI 2021

  • www.nusabali.com-siswa-smanbara-raih-medali-emas-di-fiksi-2021

SINGARAJA, NusaBali
Siswa SMAN Bali Mandara (Smanbara) kembali berjaya di kancah nasional. Dua siswa kelas XI berhasil menyabet medali emas pada Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2021.

Prestasi membanggakan tersebut dicapai berkat inovasi tas dan dompet berbahan anyaman daun lontar dan endek Karangsem. Keduanya yakni Komang Monica Ary Octaviana, 16, dan I Gsti Ayu Dwi Payani, 17.  Produk inovasi mereka dinamai N&L yang merupakan singkatan Ngulat Lontar.

Ditemui di sekolahnya, Selasa (19/10)  siang, keduanya menceritakan perjuangannya mengikuti ajang FIKSI bidang fashion. Ajang bergengsi yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi (Dikbud-Ristek) ini, menyelenggarakan enam bidang lomba dengan 130 orang tim se-Indonesia. SMAN Bali Mandara sendiri mengirim 7 timnya, namun yang berhasil mencapai final hanya tim Monica dan Dwi.

Setelah menjalani tahap seleksi akhir, tim SMAN Bali Mandara berhasil lolos final dan diakhir event tim Monica dan Dwi meraih medali emas. “Kami memilih inovasi dompet dan tas berbahan daun lontar dan endek, karena melihat industri di bidang ini pengembangan motifnya cukup monoton. Sehingga kami berupaya menciptakan motif lain dengan sentuhan modernnya. Tetapi tidak mengesampingkan unsur pelestarian produk lokal,” jelas Dwi yang didampingi juga guru pembinanya, Kadek Yuli Artama.

Inovasi motif yang dipakai diaplikasikan pada anyaman daun lontar. Dalam tas dan dompet buatan Dwi dan Monica menonjolkan motif dasi, bintang, segitiga. Kalau sebelumnya produk kerajinan itu hanya berpaku pada motif warna. “Kebetulan orang tua dan lingkungan tempat tinggal di Karangasem adalah pengerajin topi, tas, dompet anyaman lontar. Biasanya dipasarkan ke Gianyar untuk wisatawan. Tetapi memang motifnya monoton. Dengan produk kami ini harapannya dapat menarik lebih banyak pembeli dan meningkatkan harga jual, ” imbuh Dwi.

Selain motif, sentuhan modernnya juga menggunakan bahan kulit binatang dan juga kain endek Karangasem. Bahan itu pun dipilih karena ketersediaannya melimpah. Bentuk tas juga dibuat dengan gaya trendi. Satu tas wanita berukuran M dijual dengan harga Rp 210.000 sedangkan satu unit dompet berukuran L dijual dengan harga Rp 135.000.

Sebelum mereka meluncurkan produk inovasinya, keduanya sempat melakukan penelitian pangsa pasar. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui minat masyarakat jika produk mereka diluncurkan. Penelitian dilakukan secara online dengan media google form. “Dari 20 orang responden yang kami dapatkan sambutan mereka bagus, sehingga kami meluncurkan produk ini,” ungkap Monica.

Produk N&L yang sudah dirintis sejak bulan April lalu, meluncurkan sejumlah produk. Namun untuk produk motif inovasi ini masih merupakan produk baru yang masih terkendala pemasaran. “Kalau produk sebelumnya sudah banyak laku. Bahkan dalam sebulan sampai 200 pcs. Ini produk baru masih dalam proses pemasaran. Selain offline kami pasarkan juga melalui online medsos,” kata gadis belia asal Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Sementara itu, Kepala SMAN Bali Mandara I Nyoman Darta mengatakan, capaian prestasi anak didiknya merupakan kebanggan tersendiri. Selain mengharumkan nama sekolah, prestasi tingkat nasional ini dapat menjadi tiket mereka untuk melanjutkan sekolah ke jenjang perguruan tinggi.

“Prestasi ini juga mampu menginspirasi lainnya dan motivasi adik tingkatnya. Prestasi yang diraih tidak berjalan mudah tapi penuh perjuangan,” ungkap Darta. Kepala Sekolah Berprestasi nasional ini juga menekankan keberhasilan anak didiknya dalam penelitian tidak lepas dari program Riset Based School (RBS). Melalui RBS yang didampingi dewan riset mereka dilatih bagaimana melakukan penelitian yang benar termasuk pengetahuan interpreneurship.

Seluruh siswa yang tergabung dalam RBS ini difasilitasi dewan riset dan juga alumni SMAN Bali Mandara. “Prestasi ini melalui pembinaan yang tidak instan. Anak-anak kami yang ikut program RBS, didampingi dewan riset dan juga alumni. Sehingga mereka terfasilitasi penuh untuk menghasilkan penelitian yang berguna bagi masyarakat umum,” tegas Darta. *k23

Komentar