nusabali

Mahasiswa Unud KKN di Bolaang Mongondow

Ajarkan Pelatihan Seni Tabuh dan Seni Tari Selama Sebulan

  • www.nusabali.com-mahasiswa-unud-kkn-di-bolaang-mongondow

JAKARTA, NusaBali
Universitas Udayana (Unud) menjalani salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi.

Mereka melakukan pengabdian kepada masyarakat di daerah transmigran Bali di Desa Adat Kembang Mertha, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Hal tersebut terlaksana berkat kerjasama dengan PHDI Kabupaten Bolaang Mongondow.

"Pengabdian mereka berupa pelatihan seni tabuh dan seni tari selama satu bulan yang dipusatkan di Desa Kembang Mertha, Kecamatan Dumoga Timur. Pembukaan dilaksanakan, Sabtu (16/10) dan dibuka oleh Camat Dumoga Timur Joutje Tumalun," ujar Ketua PHDI Bolaang Mongondow I Nyoman Sukra kepada NusaBali, Minggu (17/10).

Meski acara pembukaan baru Sabtu (16/10) kemarin, pelatihan seni tabuh dan seni tari telah berlangsung sejak 2 Oktober. Pelatihan akan berlangsung hingga 2 November 2021 nanti. Unud mendatangkan dua orang pelatih untuk mengajar seni tabuh dan seni tari.

Mereka adalah Ni Made Pande Suari dan Ni Komang Erna Sri Wahyuni dengan penanggung jawab I Nengah Punia. Kedua pelatih merupakan mahasiswa semester akhir di Institute Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Unud mendatangkan dua mahasiswa dari ISI, karena mereka bekerjasama pula dengan ISI Denpasar.

Dua pelatih tersebut menginap di kediaman Ketua PHDI Desa Kembang Mertha I Ketut Sumerta Jaya. Sementara latihan berlangsung di Balai Kesenian Desa Adat Kembang Mertha dari Senin sampai Sabtu. Dalam satu hari terdapat tiga sesi yakni pagi, sore dan malam. Tiap sesi berlatih selama tiga jam.

Sedangkan yang mengikuti latihan ada empat kelompok yaitu seka gong remaja, seka gong dewasa, WHDI dan kelompok remaja. Satu kelompok berisi 35-40 orang. WHDI dan kelompok remaja berlatih tarian sakral.

"Kalangan ibu-ibu WHDI berlatih Tari Rejang Renteng. Sedangkan kelompok remaja berlatih Tari Rejang Dewa," ucap Nyoman Sukra. Nantinya hasil latihan mereka akan ditampilkan dalam acara penutupan pada 2 November mendatang.

Selain itu, mereka juga akan tampil saat acara-acara besar keagamaan. Selama ini, kata Nyoman Sukra, para penabuh dan penari belajar secara otodidak. Setelah mendapat pelatihan, mereka semakin bagus. Pelatihan sendiri diberikan untuk melestarikan seni dan budaya Bali.

"Sebagai Ketua PHDI Bolaang Mongondow saya berterimakasih kepada Unud. Saya berharap program ini tidak hanya sampai disini. Melainkan terus berlanjut," papar Nyoman Sukra. Menurut Nyoman Sukra, tahun 2019 lalu Unud juga melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Kala itu, mereka mendatangkan pedarma wacana dari Bali. Nyoman Sukra membawanya ke kantong-kantong umat Hindu. Ke depan, Nyoman Sukra akan menjajaki kerjasama dengan ISI Denpasar agar mengirimkan mahasiswa KKNnya ke Bolaang Mongondow untuk melatih mereka seni dan budaya.

Dengan begitu bisa melestarikan seni dan budaya Bali. Kemudian akan muncul seniman-seniman dari daerah transmigran. Untuk itu, Nyoman Sukra berharap besar, agar para peserta yang mengikuti pelatihan seni tabuh dan seni tari saat ini berlatih serius dan optimal. *k22

Komentar