nusabali

Pasca Gempa, Tebing Longsor hingga Akses Jalan Tertutup

  • www.nusabali.com-pasca-gempa-tebing-longsor-hingga-akses-jalan-tertutup

BANGLI, NusaBali
Pasca gempa berkekuatan magnitude 4,8 yang terjadi, Sabtu (16/10) dinihari pukul 04.18 Wita mengakibatkan tebing longsor di wilayah Desa Terunyan, Desa Abang Batu Dingding dan Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Akses jalan masyarakat pun tertutup. Warga Desa Terunyan dan sekitarnya harus melalui Danau Batur. Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta meninjau lokasi di Banjar Cemara Landung, Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa mengatakan pasca gempa mengakibatkan longsor di wilayah Desa Terunyan dan Desa Abang Batu Dingding. Namun belum bisa dipastikan berapa banyak titik longsor. "Jika dilihat dari danau terpantau ada empat titik longsor yang besar. Namun kemungkinan ada titik lainnya. Hanya saja akses belum memungkinkan," jelasnya.

Menurut Agus Sutapa longsor mengakibatkan akses jalan tertutup. Sehingga masyarakat sekitar kini beraktivitas melalui Danau Batur. Terkait proses evakuasi material longsor, pejabat asal Kelurahan Kubu, Bangli ini menyebutkan sudah mulai dilakukan upaya evakuasi sejak, Sabtu siang sekitar pukul 11.00 Wita. Karena material tebing kembali berjatuhan, maka proses evakuasi terhambat. Selain itu BPBD masih melakukan pendataan kerusakan yang terjadi di wilayah Bangli pasca gempa.

Agus Sutapa menyebutkan beberapa bangunan rusak akibat gempa, seperti rumah warga di Desa Kedisan dan Kantor Desa Buahan. "Kami masih lakukan pendataan di lokasi lainnya," ujarnya.

Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan bersama Dandim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Putu Suwardana mengatakan untuk proses evakuasi melibatkan tim gabungan. Warga yang selamat dalam insiden longsor ada yang mengungsi di rumah kerabatnya yang lain. Selain itu pihaknya membangun tenda di Dermaga Kedisan. Soal evaluasi material longsor diupayakan secepatnya. Sehingga akses bagi masyarakat segera terbuka.

"Evakuasi material longsor diupayakan secepatnya," sebutnya. Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan untuk pemenuhan logistik bagi warga akan disuplai, Minggu (17/10) hari ini. Termasuk untuk kebutuhan beras, minyak dan lainnya. "Kebutuhan pokok yang harus segera dipenuhi. Untuk lauk pauk masih bisa memanfaatkan ikan di danau. Warga masih memiliki keramba," ujarnya.

Politisi PDIP ini menyebutkan untuk evakuasi dilakukan tim gabungan. Nantinya akan dibantu oleh Polda Bali dan Yon Zipur Kodam IX/Udayana. "Alat berat dari Yon Zipur akan segera meluncur membantu proses evakuasi," sambungnya. Sedangkan di sela-sela peninjauan lokasi longsor, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menyampaikan saat ini yang menjadi prioritas adalah membuka akses jalan, agar masyarakat tidak terlalu lama terisolir.

Menurut Irjen Putu Jayan lokasi longsor ada di delapan titik. Alat berat harus bergerak dari titik pertama tidak bisa memotong. “Kami bersama anggota TNI maupun Pemkab bekerjasama untuk percepatan pembukaan akses jalan yang tertutup material," tegasnya. Ditambahkan pula, dukungan logistik juga harus segera disiapkan untuk warga yang terdampak.

Sementara informasi yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali terdata 2 orang meninggal dunia di Kabupaten Bangli, 2 orang luka berat, 1 orang luka ringan, 1 orang trauma tekanan di perut dan 1 orang cedera kepala ringan (CKR). Semuanya merupakan warga dari 3 desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, yakni di Desa Terunyan, Desa Suter, Desa Peninjoan, Kecamatan Kintamani. Korban meninggal ini akibat tertimbun tanah tebing yang longsor akibat gempa.

Sementara di Kabupaten Karangasem dilaporkan 1 orang meninggal dunia, 4 luka berat, 9 luka ringan. Sebenarnya gempa bumi ini dirasakan di seluruh kabupaten/kota di Bali. Namun dampaknya paling parah yakni di Bangli dan Karangasem.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin melalui keterangan tertulis, Sabtu kemarin mengatakan proses evakuasi korban oleh tim BPBD di Kabupaten Bangli dan assesmen cepat kerusakan fisik, sempat terkendala akses menuju lokasi karena terhalang material longsoran dan runtuhan batu tersebut. Pihaknya kemudian menjangkau lokasi terdampak melalui danau. “Untuk akses melalui darat tidak bisa dilakukan, jadi akses ke lokasi kejadian hanya bisa melalui danau untuk sementara,” ujar Made Rentin.

Rentin menjelaskan, berdasarkan assesmen sementara oleh tim BPBD Provinsi Bali, kerugian materil yang ditimbulkan akibat gempa bumi meliputi 9 unit rumah rusak berat, 1 unit candi roboh, 1 unit pura rusak berat, 9 unit pelinggih (bangunan suci) rusak, 1 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan dan beberapa rumah rusak lainnya masih dalam pendataan.

"Saat ini, tim BPBD Provinsi Bali terus melakukan asesmen dan pendataan lebih lanjut, mengenai kerusakan bangunan serta telah memberikan pertolongan pertama kepada para korban yang terdampak," ujar birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini. Sementara menurut analisa dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) Wilayah III Denpasar, fenomena gempa bumi Bali M 4,8 itu terjadi akibat aktifitas sesar lokal dan termasuk dalam kategori gempabumi dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas sesar lokal,” kata Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo melalui keterangan tertulis yang diterima NusaBali, Sabtu kemarin.

Agus Wahyu mengatakan, BBMKG Wilayah III Denpasar juga mencatat hingga pukul 16.42 Wita terjadi gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak dua kali dengan magnitudo 3,8 dan 2,7 yang dirasakan di Karangasem. "Berdasarkan kajian risiko dari InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Provinsi Bali memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi terhadap potensi ancaman gempa bumi. InaRisk menyebutkan ada sebanyak 9 kabupaten yang memiliki potensi risiko tersebut," papar Agus Wahyu. *esa, nat, dar

Komentar