Sipandu Beradat Diharapkan Bisa Identifikasi Masalah di Desa

Sipandu Beradat yang beranggotakan pecalang, Linmas, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa diharapkan bisa mengidentifikasi permasalahan di desa adat. Turut mendampingi Kapolda Bali saat cek kesiapan Sipandu Beradat yakni Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, jajaran Forkompinda Bangli, MDA Kabupaten Bangli, PHDI Bangli, dan bendesa Adat.

Kapolda Irjen Putu Jayan mengatakan, Sipandu Beradat sebagai implementasi Pergub Bali Nomor 26 tahun 2020 tentang sistem pengamanan lingkungan terpadu berbasis desa adat. “Kegiatan ini patut didukung karena ikon Provinsi Bali yang kental dengan kearifan lokal,” ungkap Irjen Putu Jayan. Sipandu Beradat beranggotakan pecalang, Linmas, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. Forum ini nantinya bisa berperan dalam penanganan permasalahan di wilayah adat. “Permasalahan di desa adat dapat diselesaikan sampai ke akarnya,” kata Irjen Putu Jayan.

Permasalahan yang terjadi di desa adat diupayakan diselesaikan di adat. Jika belum ada penyelesaian, diproses ke tingkat yang lebih tinggi. Penanganan agar dilakukan secara berjenjang. “Tidak semua masalah langsung dilaporkan ke polisi. Kalau bisa selesaikan di tingkat bawah itu lebih baik,” tegasnya. Irjen Putu Jayan mengatakan, masing-masing wilayah punya masalah berbeda. Sipandu Beradat berperan mencarikan jalan keluar. Terbentuknya forum Sipandu Beradat di Bangli tidak terlepas dari dukungan Bupati Bangli. Sipandu Beradat ini tidak hanya berkaitan dengan kamtibmas juga kegiatan sosial. *esa