nusabali

Bali Finish 5 Besar, Kejutan buat Gubernur

Bali Ukir Prestasi Tertinggi Sepanjang Sejarah PON

  • www.nusabali.com-bali-finish-5-besar-kejutan-buat-gubernur

Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, janji akan perjuangkan bonus bagi para atlet peraih medali di PON XX 2020

JAYAPURA, NusaBali

Kontingen Bali mencatat sejarah untuk kali pertama berhasil tembus 5 besar dalam pesta olahraga multievent nasional empat tahunan PON, yang sudah bergulir sejak tahun 1948. Bali berhasil finish di peringkat 5 klasemen akhir distribusi medali PON XX 2020 di Papua, dengan koleksi 28 emas, 25 perak, dan 53 perunggu. Ini kejutan yang dipersembahkan KONI Bali kepada Gubernur Wayan Koster.

Dalam PON XX 2020 yang ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin di Jayapura, Jumat (15/10) malam, kontingen Bali menempati peringkat 5 di bawah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan tuan rumah Papua. Jawa Barat keluar sebagai juara umum dengan koleksi 133 medali emas, 105 perak, dan 115 pertunggu. Sedangkan DKI Jakarta berada di posisi kedua dengan 110 emas, 91 perak, 100 perunggu, disusul Jawa Timur (110-89-88), dan tuan rumah Papua (93-66-102).

Bali sukses mengatasi Jawa Tengah yang berada di peringkat 6 dengan selisih 1 medali emas (yakni 27-47-64), disusul Kalimantan Timur (25-33-42), Riau (21-25-21), NTB (15-11-12), dan Lampung (14-10-12). Bali naik satu tingkat dibanding prestasi terbaik sebelumnya pada PON XIX 2016 di Jawa Barat, ketika menduduki peringkat 6 dengan koleksi 20 medali emas, 21 perak, 35 perunggu.

Inilah prestasi terbaik yang dibukukan Bali sepanjang sejarah PON. Prestasi terbaik sebelumnya adalah sebatas tiga kali tembus peringkat 9 (pada PON 1981 di Jakarta, PON 2008 di Kalimantan Timur, PON 2012 di Riau), sebelum kemudian melesat ke peringkat 6 dalam PON XIX 2016 di Jawa Barat. Sedangkan pada dua gelaran perdana pesta olahraga multievent yakni PON I 1948 dan PON II 1951, Bali absen karena pemerintah daerah ini belum terbentuk. Sementara pada PON III 1957, Bali masih bergabung dengan Nusa Tenggara. Bali pertama kali tampil dengan bendera sendiri pada PON IV 1961 di Jakarta, ketika fi-nish di peringkat 14 dengan koleksi hanya 2 medali perak dan 1 perunggu.

Ada yang menarik dalam PON XX 2020 di Papua, yang mana Bali sukses berkat keperkasaan atletnya pada cabang-cabang olahraga beladiri, seperti judo, tarung derajat, kempo, karate, pencak silat, tinju, dan taekwondo. Di cabang judo, Bali bahkan tampil sebagai juara umum dengan 6 medali emas dan 6 perak. Sedangkan tarung derajat sumbang 4 emas, 1 perak, 3 perunggu, disusul kempo (2-2-2), karate (2-0-2), pencak silat (1-2-6), tinju (1-2-3), dan taekwondo (1-1-4).

Cabang olahraga yang juga mempersembahkan medali emas buat kontingen Bali di PON XX 2020 adalah atletik (4 emas), cricket (3 emas), menembak (1 emas), renang (1 emas), panjat tebing (1 emas), dan layar. Atletik mencatat kejutan besar untuk kali pertama mampu sabet 4 medali emas sepanjang sejarah PON. Dua (2) dari 4 emas itu dipersembahkan sang juara bertahan Maria Natralia Londa dari nomor lompat jauh putri dan lompat jangkit putri. Sementara atlet layar I Gusti Made Oka Sulaksana menorrhkan prestasi fenomenal sabet medali emas secara beruntun dalam 8 kali PON terakhir.

Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi, menyatakan prestasi tembus 5 besar PON XX 2020 dengan koleksi 28 medali emas ini merupakan prestasi membanggakan. Dan, ini adalah kejutan untuk Gubernur Bali, Wayan Koster. “Kami lebih dulu memberikan kejutan kepada Gubernur Pak Wayan Koster,” jelas Suwandi kepada NusaBali di Jayapura, Kamis kemarin.

Suwandi menegaskan, dibilang kejutan lebih dulu, karena sebelumnya Gubernur Koster berjanji akan memberikan kejutan bonus untuk atlet peraih medali di ajang PON XX 2020. "Gubernur Bali kan ingin memberikan kejutan. tapi, kita yang berhasil memberikan kejutan lebih dulu, di mana kontingen Bali masuk papan atas klasemen akhir PON XX 2020," tegas Suwandi.

Versi Suwandi, tingkat akurasi target yang dicanangkan KONI Bali dalam PON XX 2020 cukup tinggi, mencapai lebih dati 90 persen. KONI Bali awalnya patok target sabet 30 medali emas. Sedangkan yang terealisasi adalah 28 medali emas. "Jadi, 28 medali emas itu dapat kita pertanggungjawaban secara matematis," papar mantan Ketua KONI Badung ini.

Terkait masalah bonus bagi atlet Bali peraih medali PON XX 2020, kata Suwandi, hal itu kewenangan Gubernur Koster. Suwandi sendiri yakin Pemprov Bali di bawah Gubernur Koster pasti serius memikirkan atlet peraih medali dengan kucuran bonus, sesuai janji saat acara pelepasan kontingen PON XX, 17 September 2021 lalu.

"Saya sebagai Ketua Umum KONI Bali pasti akan berjuang soal bonus atlet. Tapi, sekarang harap maklum dulu, karena APBD Perubahan sudah ketok palu. Kemungkinan bonus itu akan dimasukkan di APBD Induk Bali 2022," terang pensiunan berokrat Dinas PUPR Badung ini. Suwandi juga mendapat informasi bahwa APBD Induk 2022 akan mulai dibahas, pekan depan.

Sekadar dicatat, dalam PON XIX Jabar 2016 lalu, atlet peraih medali emas perseorangan bagi kontingen Bali kebagian bonus masing-masing Rp 165 juta, medali emas berpasangan (2 orang) dapat bonus Rp 250 juta, dan emas beregu (di atas 8 orang) kecipratan bonus Rp 420 juta. Sedangkan atlet peraih medali perak perseorangan dapat bonus Rp 50 juta, perak beregu 3 orang dapat bonus Rp 105 juta, perak beregu lebih dari 5 orang dapat bonus Rp 150 juta, dan perak beregu lebih dari 8 orang dapat bonus Rp 280 juta.

Sebaliknya, atlet peraih medali perunggu perseorangan saat itu kebagian bonus sebesar Rp 30 juta, peraih perunggu berpasangan (2 orang) dapat bonus Rp 40 juta, perunggu beregu lebih dari 3 orang dapat Rp 45 juta, perunggu beregu lebih dari 4 orang dapat Rp 48 juta, perunggu beregu lebih dari 5 orang dapat Rp 50 juta, dan perunggu beregu di atas 8 orang kecipratan bonus Rp 100 juta.

Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, mengatakan sangat bersyukur atas capaian patriot olahraga daerah pada PON XX 2020 di Papua, 2-15 Oktober. Selain kontingen Bali naik kelas ke peringkat 5 di antara 34 provinsi, jumlah medali emas yang berhasil direbut juga mendekati target.

Menurut Oka Darmawan, target 30 medali emas itu nyaris terwujud andaikan para pertandingan terakhir atlet-atlet Bali, Kamis (14/10), cabang basket, karate, dan renang tidak gagal jadi juara. Di cabang basket, tim putri 3x3 harus puas sabet perak setelah dipecundangi tuan rumah Papua di final. Di cabang karate, Cokorda Istri Agung Sanistyarani cs harus puas kebagian medali perunggu di kumite beregu putri.

"Yang jelas, ini sudah hasil maksimal bagi kita dalam berjuang di tengah situasi pandemi Covid-19. Secara umum, prestasi atlet kita sangat bagus," papar Oka Darmawan yang juga menjabat Ketua Umum Pengprov Perbasi Bali---induk organisasi cabang olahraga basket.

Oka Darmawan menegaskan, prestasi yang didapat di PON XX 2020 tentunya bukan datang secara tiba-tiba, melainkan hasil proses perjuangan yang sangat panjang. Semua telah bekerja keras, termasuk atlet dan pembina. "Saya ucapkan terima kasih atas doa masyarakat dan perjuangan seluruh komponen yang terlibat, baik atlet, pelatih, manajer, maupun pengurus induk organisasi cabang olahraga,” tandas Oka Darmawan. *dek,nar

Komentar