nusabali

Dewan Dorong Pemberian Bonus Atlet PON

Anggaran untuk Bonus Atlet Akan Dipasang di APBD 2022

  • www.nusabali.com-dewan-dorong-pemberian-bonus-atlet-pon

DENPASAR, NusaBali
Sukses kontingen Bali tembus peringkat 5 besar dalam PON XX 2020 di Papua dengan perolehan 28 medali emas, 25 perak, 53 perunggu, mendapatkan apresiasi berbagai kalangan.

DPRD Bali dorong pemerintah daerah agar memberikan penghargaan berupa bonus kepada para atlet peraih medali, yang sudah mengharumkan nama daerahnya.

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan prestasi atlet dalam PON XX 2020 di Papua sangat membanggakan. Banggar DPRD Bali pun akan mengusulkan agar dalam APBD Induk Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2022 ada pos anggaran untuk bonus para atlet yang berlaga di PON XX 2020.

Menurut Sugawa Korry, prestasi yang dicapai para atlet di PON XX 2020 berkat kesungguhan, kerja keras, semangat, serta motivasi tinggi, dan kerja sama yang sangat baik, antara atlet, pelatih, pengurus induk organisasi cabang olahraga, dan pengurus KONI di semua tingkatan.

"Maka, harus ada apresiasi dan penghargaan kepada para atlet dengan raihan luar biasa ini. Kami di Badan Anggaran DPRD Bali akan usulkan anggaran untuk pemberian bonus atlet," ujar Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Golkar, di Denpasar, Jumat (15/10).

Sugawa Korry menyebutkan, walaupun dalam perjuangan meraih prestasi dengan dana terbatas karena refocusing anggaran akibat dampak pandemi Covid-19, namun kontingen Bali yang dikomandani Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi mampu menunjukkan prestasi gemilang. Mereka fokus mengejar prestasi, tanpa melihat seberapa besar anggaran yang dimiliki.

"Justru posisi Bali naik satu tingkat dibanding PON XIX 2016 dengan menggeser kontingen Jawa Tengah. Padahal, Jawa Tengah penduduknya 5 kali lipat Bali. Kita apresiasi ini, pemerintah daerah harus memberikan bonus yang layak kepada para atlet dan pelatih," kata politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Ketua DPD I Golkar Bali ini.

Versi Sugawa Korry, bonus yang layak untuk atlet dan pelatih, artinya harus lebih besar daripada bonus saat PON sebelumnya dan lebih besar pula dari daerah lain yang setara kemampuan keuangannya, seperti NTB dan NTT. Dengan begitu, atlet Bali memiliki semangat untuk meningkatkan prestasinya ke depan.

Sugawa Korry menyebutkan, kalaupun anggaran untuk bonus atlet tidak ada di APBD Bali 2021 karena refocusing, tetap akan didukung dan didorong pada pembahasan APBD Induk 2022. Tidak hanya dikawal penganggarannya, tapi kalau sudah disepakati jumlahnya, selanjutnya diupayakan agar dipercepat pencairannya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali (yang antara lain membidangi pemuda dan olahraga), I Gusti Putu Budiarta alias Gung De, mengatakan dukungan penuh kepada eksekutif untuk memberikan penghargaan kepada atlet. "Kita akan memfasilitasi atlet Bali supaya ada penghargaan dari eksekutif," ujar Gung De secara terpisah di Denpasar, Jumat kemarin.

Menurut Gung De, dalam kondisi terjadi refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19, tentu kemampuan pemerintah daerah harus disesuaikan, ketika memberikan bonus kepada atlet. "Kalau nanti ada pos anggaran lagi, mungkin di APBD Induk 2022 mendatang. Kami di Komisi IV DPRD Bali akan koordinasi dengan KONI Bali, terkait penganggaran bonus atlet dalam APBD Induk 2020," tegas politisi senior PDIP asal Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini.

Soal besaran bonus dan kriteria penerimanya, menurut Gung De, itu nanti sepenuhnya kewenangan eksekutif (Pemprov Bali). Dan, besarannya tentu tergantung kemampuan pemerintah juga.

Gung De juga mengingatkan, prestasi membanggakan atlet Bali di PON XX 2020, tidak lanjut membuat jumawa. Namun, ke depan harus lebih kerja keras lagi untuk meningkatkan prestasi tingkat nasional bahkan internasional. "Kami DPRD Bali akan selalu memberikan dukungan penuh untuk KONI Bali dan para atlet," tegas politisi yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan ini. *nat

Komentar