nusabali

Puluhan Koperasi Dilatih Strategi Pemasaran Jajal Marketplace

  • www.nusabali.com-puluhan-koperasi-dilatih-strategi-pemasaran-jajal-marketplace

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 30 koperasi yang bergerak di sektor riil dilatih strategi pemasaran. Pengelolaan koperasi diarahkan untuk menjajal marketplace (pasar digital), yang banyak berkembang saat ini.

Strategi pemasaran melalui pasar digital disebut sangat berpotensi untuk memperkenalkan produk unggulan dari masing-masing koperasi riil ke seluruh belahan dunia.

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop-UKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta menyebutkan pelatihan perkoperasian teknis, diprakarsai untuk meningkatkan kualitas SDM. Terutama dalam mengelola koperasi, baik dari sisi kelembagaan dan tata kelola keuangan. Dalam kesempatan itu puluhan pengelola koperasi juga diberikan pengetahuan dalam pengembangan usaha dan aspek usaha.

“Peserta yang sudah punya produk unggulan dilatih untuk bisa mengembangkan usahanya. Sehingga memiliki daya saing dengan produk lain. Baik dari proses pembuatan produk, pengemasan dan pemasaran. Kami fokuskan juga pemasaran digital untuk memperluas akses pasar,” jelas Sudiarta.

Khusus untuk pemasaran digital produk UKM di Buleleng sejauh ini sudah terdaftar di marketplace sebanyak 100 produk. Namun yang sudah masuk dan memiliki akses jual beli digital baru mencapai 30 persennya. Dia pun mengaku terus mendorong untuk memaksimalkan pemanfaatan pasar modern.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang membuka pelatihan koperasi sektor riil, mendorong untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini. “Pandemi memang sudah melandai. Namun, perekonomian sangat terguncang dengan pandemi ini. Oleh karena itu, digitalisasi dalam segala bidang sangat perlu dilakukan khususnya oleh koperasi,” ucapnya dia.

Menurutnya, sendi-sendi perekonomian sangat terganggu dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Namun kondisi saat ini perlahan dapat diperbaiki. Agus Suradnyana pun memberikan saran, untuk pemasaran produk di pasar digital tetap harus inovatif dan kreatif. Mengingat persaingan di pasar digital juga tak sedikit. Sehingga diharapkan yang diprioritaskan adalah produk unggulan khas Buleleng.

“Jika hanya mengikuti produk-produk yang sudah dipasarkan dari luar daerah, dirasa sulit untuk bersaing. Kesulitan itu diakibatkan dari beberapa faktor. Misalnya, produk tidak memiliki sertifikasi halal dan tidak memakai bahan pengawet. Oleh karena itu, saya dorong untuk memasarkan produk keunggulan Buleleng terlebih dahulu agar bisa lebih bersaing,” tegas Bupati dua periode ini. *k23

Komentar