nusabali

Peternak Ayam Berharap Bali Segera 'Dibuka'

Bisnis Anjlok karena Pandemi

  • www.nusabali.com-peternak-ayam-berharap-bali-segera-dibuka

DENPASAR,NusaBali
Kalangan peternak ayam broiler berharap dibukanya Bali untuk kunjungan wisman memulihkan serapan ayam.

Karenanya  pembukaan pariwisata diharapkan benar-benar terealisasi. Tidak lagi terjadi pembatalan pada injury time, seperti yang pernah terjadi.

Putu Wismaya Juada, salah seorang peternak mengatakan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung 1,5 tahun membuat peternak terpuruk. Serapan ayam anjlok sampai 60 persen.

"Itu karena serapan di sektor pariwisata susut signifikan," ungkap Wismaya Juada, Senin(11/10).

Dikatakan dalam kondisi normal, sektor pariwisata menyerap lebih dari 50 persen produksi ayam. Sektor pariwisata tersebut meliputi horeka (hotel restoran kafe) dan yang lainnya. Setelah sektor pariwisata, serapan berikutnya dari konsumsi masyarakat.

"Namun karena pariwisata tutup sangat mempengaruhi serapan ayam. Ingat perekonomian Bali sebagian besar bergantung pada pariwisata," kata peternak asal Mengwi Badung ini.

Kemudian beberapa kali pelaksanaan PPKM menyebabkan aktivitas masyarakat berkurang. Hal itu juga menambah berkurangnya serapan ayam.

Oleh karena itu, lanjut Wismaya Juada,  jangan lagi terjadi penundaan pembukaan pariwisata Bali, sebagaimana yang sempat terjadi sebelumnya.

"Kalau buka, kami berharap benar-benar buka. Jangan seperti dulu, pada saat injury time justru batal," kata Wismaya Juada.

Selain faktor pandemi, produksi ayam di Bali juga 'bersaing' dengan daging ayam luar yang masuk ke Bali.

Terpisah Ketua Peternakan Inti Rakyat(Pinsar) I Ketut Yahya Kurniadi berharap kondisi pariwisata normal kembali, walaupun secara bertahap.

Dikatakan Yahya Kurniadi, sebelum pandemi Covid-19 produksi ayam mencapai 6-7 juta ekor setiap bulan di seluruh Bali. Akibat pandemi produksi menjadi  sekitar 4-5 juta ekor perbulan. "Kita peternak mandiri berat, " ujar Yahya Kurniadi.

Sektor pariwisata yang terpuruk ditambah PPKM dirasakan sekali berdampak pada bisnis peternakan ayam.

"Daya beli masyarakat menurun menyebabkan konsumsi anjlok. Kita tunggu, semoga pariwisata Bali segera pulih," kata Yahya Kurniadi. *k17

Komentar