nusabali

SKD CPNS Denpasar Digelar 14-25 Oktober

Peserta SKD CPNS Diwajibkan Unduh Aplikasi PeduliLindungi

  • www.nusabali.com-skd-cpns-denpasar-digelar-14-25-oktober

Untuk protokol kesehatan, peserta wajib menggunakan masker 3 lapis dan ditambah masker kain di bagian luar dan membawa hand sanitizer sendiri.

DENPASAR, NusaBali
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di Kota Denpasar akan digelar pada 14-25 Oktober 2021 mendatang. SKD ini akan diikuti oleh 6.651 peserta yang sebelumnya sudah lolos seleksi administrasi.

Adapun lokasi untuk pelaksanaan SKD ini, yakni Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali Jalan Hayam Wuruk Nomor 152, Sumerta Kelod, Denpasar. Kepala BKPSDM Kota Denpasar, I Wayan Sudiana, Senin (11/10) mengatakan peserta yang ikut SKD CPNS ini diwajibkan untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi. “Untuk PeduliLindungi kami wajibkan untuk download aplikasinya. Karena PNS kan kami wajibkan, masyarakat umum juga diminta mengunduh, jadi peserta juga kami minta ikut unduh PeduliLindungi,” kata Sudiana. Selain itu, peserta juga disarankan melakukan isolasi mandiri 14 hari sebelum pelaksanaan tes.

Berdasarkan Surat Kepala BKN Nomor 7787/B-KS.04.01/SD/E/2021, peserta juga wajib mematuhi protokol kesehatan serta swab test RT PCR kurun waktu maksimal 2 x 24 jam dari jadwal tes atau rapid test antigen kurun waktu maksimal 1 x 24 jam dari jadwal tes dengan hasil negatif/non-reaktif. Selain itu, peserta wajib sudah melakukan vaksinasi dosis pertama sebelum melaksanakan SKD.

Peserta juga wajib mengisi formulir Deklarasi Sehat yang terdapat pada website  https://sscasn.bkn.go.id dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sebelum mengikuti ujian seleksi dan paling lambat 1 hari sebelum mengikuti ujian.

Jika ada peserta terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun waktu 14 hari sebelum pelaksanaan tes, harus segera menginformasikan kepada Panitia Seleksi lewat email [email protected] pada hari itu juga dengan melampirkan data diri serta surat hasil swab RT-PCR dan kartu ujian peserta untuk mendapatkan penjadwalan kembali. Sementara bagi peserta yang hasil swab antigen positif/reaktif pada 1 x 24 jam sebelum pelaksanaan juga harus segera menginformasikan kepada Panitia Seleksi dengan prosedur yang sama.

“Untuk protokol kesehatan, peserta wajib menggunakan masker 3 lapis dan ditambah masker kain di bagian luar dan membawa hand sanitizer ukuran kecil secara mandiri,” katanya. Saat pengecekan suhu, jika suhu tubuhnya lebih dari atau sama dengan 37,3 derajat celcius akan dilakukan pemeriksaan kembali paling banyak dua kali dengan jarak waktu pemeriksaan lima menit dan ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan.

Dalam satu hari pelaksanaan tes, akan dibagi ke dalam tiga sesi dengan ruangan untuk tes sebanyak tiga ruangan. Setiap sesi tersebut akan ada jeda selama satu jam guna melakukan sterilisasi ruangan termasuk melakukan pengecekan kepada peserta berikutnya. Selain itu, bagi pengantar juga tidak diperkenankan masuk ke area BPSDM dan disediakan tempat parkir di luar.

Tak hanya bagi peserta, panitia pun akan menjalani serangkaian tes rapid antigen setiap harinya.  “Panitia setiap hari akan dirapid antigen sebelum tugas, agar nyaman dalam bertugas. Apabila ada panitia yang positif, tidak diperkenankan bertugas dan diwajibkan melakukan isolasi,” katanya. Sudiana mengatakan jumlah pelamar CPNS, yakni sebanyak 8.460 orang. “Untuk CPNS, formasinya yang tersedia 123, jumlah pelamar 8.460 orang dan yang lolos seleksi administrasi 6.651 orang setelah pengumuman sanggah seleksi administrasi,” katanya.

Untuk diketahui, dari 8.460 pelamar, formasi yang paling banyak dilamar adalah Auditor Ahli Pertama dengan jumlah 1.630 pelamar. Sedangkan yang paling sedikit adalah formasi Jurnalis sebanyak 5 orang. “Formasi yang dicari untuk CPNS tahun ini yakni jurusan Ekonomi dan Akuntansi mulai dari SMK, D3, hingga S1. Untuk SMK hanya 1 orang,” katanya. Sementara formasi yang paling banyak akan ditempatkan di Inspektorat sekitar 20 orang. “Sisanya akan ditempatkan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemkot Denpasar,” katanya. *mis

Komentar