nusabali

Kasus Positif Covid-19 di Bali Konsisten Turun

Kasus Aktif Tinggal 764 Orang, BOR 26,05%

  • www.nusabali.com-kasus-positif-covid-19-di-bali-konsisten-turun

DENPASAR, NusaBali
Meskipun testing menembus 4.500 orang per hari, kasus positif Covid-19 di Bali cenderung konsisten melandai.

Pada, Sabtu (9/10) kasus positif Covid-19 tercatat 38 orang dengan tingkat kasus meninggal dunia 5 orang alias satu digit. Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Made Rentin mengatakan kasus positif Covid-19 di Bali yang konsisten melandai karena protokol kesehatan berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.

Rentin mengatakan, sebenarnya Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bali melakukan testing dengan gencar. "Per hari bisa menembus 4.500 orang. Hari ini (kemarin) kita testing 4.000 orang lebih, hasilnya yang positif Covid-19 tercatat 38 orang. Angka positif yang rendah ini konsisten beberapa hari ini," ujar Rentin.

Rentin mengatakan kasus positif Covid-19 di Provinsi Bali per Sabtu kemarin tercatat 38 orang, sementara pasien sembuh 64 orang dan meninggal dunia 5 orang.

"Kasus sembuhnya melampaui kasus positif. Ini kabar yang menggembirakan buat kita, namun sekali lagi kami mengimbau masyarakat jangan lengah, jangan euforia, tetap waspada," ujar birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini.

Sementara secara kumulatif hingga 9 Oktober kemarin jumlah kasus positif Covid-19 di Bali 113.186 orang, pasien sembuh 108.438 orang (95,81 persen) dan kasus meninggal dunia sebanyak 3.984 orang (3,52 persen).

Sebaliknya, jumlah kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan dan isolasi) kini tinggal 764 orang atau hanya 0,67 persen dari total 113.186 kasus positif.

Dari 764 kasus aktif di Bali hingga Sabtu kemarin, sebanyak 199 orang atau 26,05 persen di antaranya dirawat di RS Rujukan Covid-19. Selebihnya, 399 orang atau 52,23 persen menjalani isolasi terpusat (Isoter) yang disiapkan pemerintah dan 166 orang atau 21,72 persen lagi menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah masing-masing.

Kasus positif Covid-19 yang cenderung melandai ini, menurut Rentin juga berpengaruh terhadap keterisian rumah sakit rujukan di kabupaten/kota. Saat ini rumah sakit rujukan sudah rendah tingkat keterisiannya atau BOR (bed occupancy rate) angkanya rendah mencapai 26,05%. "BOR di Bali sudah rendah sepekan ini," ujar Rentin.

Bahkan kata Rentin, Satgas Covid-19 Provinsi Bali menutup beberapa tempat isolasi terpusat yang sebelumnya selalu penuh. Apalagi ketika masa puncak Pandemi Covid-19 Juli lalu. "Dari 17 tempat isolasi terpusat yang kami sediakan dan gunakan dulu, sekarang masih difungsikan hanya 2 hotel saja. Sisanya ditutup, karena kasus positif Covid-19 rendah," ujar mantan Kabag Umum DPRD Bali ini.

Sementara per Sabtu kemarin tempat isolasi terpusat dari 4.570 bed hanya terisi 399 bed (8,73%), dan tersisa 4.171 (91,27%). Satgas Covid-19 Provinsi Bali memiliki 396 tempat isoter di kabupaten/kota. "Mudah-mudahan segera bisa kosong dan Pandemi Covid-19 berakhir, sehingga masyarakat bisa beraktivitas normal. Cuman sekarang kuncinya, kita harus tetap taat dengan Prokes, disiplin dalam menerapkan hidup sehat, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan, menggunakan masker dan ikuti vaksinasi," ujar alumni STPDN Jati Nangor, Jawa Barat Tahun 1997 ini. *nat

Komentar