nusabali

Sejumlah Siswa Belum Diizinkan Ikuti PTM

  • www.nusabali.com-sejumlah-siswa-belum-diizinkan-ikuti-ptm

Alasan orangtua belum mengizinkan anaknya ikut PTM, karena takut terpapar virus dan kemungkinan masih melihat perkembangan situasi.

TABANAN, NusaBali

Hampir sepekan pembelajaran tatap muka (PTM) digelar Pemkab Tabanan, Dinas Pendidikan mengklaim prosesnya berjalan lancar dari segi protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Namun masih ada sejumlah siswa yang tak diizinkan oleh orangtuanya mengikuti PTM. Pertimbangan tak diizinkan, karena mereka takut putra-putrinya terpapar virus.

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra, mengatakan jumlah siswa yang tak diizinkan untuk mengikuti PTM persentasenya sedikit. Di satu sekolah kira-kira yang belum diizinkan ikuti PTM sekitar 2 persen. “Memang dalam PTM terbatas ini, masih ada siswa yang belum diizinkan ikut oleh orangtuanya. Mereka masih takut akan terpapar virus,” ujar Nyoman Putra, Jumat (8/10).

Untuk itu, terhadap mereka yang belum diizinkan PTM terbatas, dipastikan mengikuti pembelajaran daring. Hal tersebut tak masalah dan sah-sah saja, karena sebelum Tabanan memutuskan gelar PTM, Dinas Pendidikan menyebar surat pernyataan kepada orangtua siswa. “Pada intinya tak banyak ya siswa yang tak ikut PTM, satu sekolah itu sekitar 2 persen, lebih banyak siswa yang diizinkan ikuti PTM,” imbuh Nyoman Putra.

Menurut Nyoman Putra alasan lain orangtua yang belum memberikan izin anaknya untuk ikut PTM, masih memantau situasi penerapan prokes di masing-masing sekolah. “Rasanya ini mereka masih memantau, setelah dirasa aman, baru diizinkan. Untuk itu, kita dengan tegas dan terus pantau penerapan prokes ini, agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman,” tandas Nyoman Putra.

Sementara di sisi lain, diakui Nyoman Putra, prokes yang diterapkan selama PTM telah berjalan lancar. Hasil pantauan sekolah sangat ketat menjalankan prokes hingga tak sampai menimbulkan kerumunan. Baik itu saat masuk kelas maupun saat siswa pulang. “Kami pantau prokes sudah bagus di masing-masing sekolah, namun jangan sampai berpuas diri, prokes tetap dijalankan agar PTM bisa digelar berkesinambungan,” pintanya.

Perkembangan lain muncul saat PTM digelar, juga ditemukan masih ada siswa utamanya kelas VII belum mengenakan pakaian seragam SMP khususnya di SMPN 1 Kediri. Ini karena mereka mengikuti imbauan Bupati Tabanan terkait siswa tak diwajibkan membeli pakaian seragam baru.

Namun dari segi kajian, kata Nyoman Putra, hal tersebut tak menjadi masalah. Semasih siswa berpakaian yang layak untuk belajar. “Di SMPN 1 Kediri utamanya siswa kelas VII masih mengenakan seragam SD. Kita tak permasalahkan. Tetapi kita akan melihat situasi perkembangan nanti. Saat ini masih kita izinkan,” tandas Nyoman Putra. *des

Komentar