nusabali

Awalnya Piara Gecko, Kini Jadi Pedagang Aneka Reptil dengan Omzet Menggiurkan

  • www.nusabali.com-awalnya-piara-gecko-kini-jadi-pedagang-aneka-reptil-dengan-omzet-menggiurkan

DENPASAR, NusaBali.com - Bukan cuma  penghobi ikan dan tanaman yang mengalami peningkatan di masa pandemi,  penghobi hewan jenis reptil pun ikut menggeliat dalam setahun terakhir.

Berbagai jenis reptil seperti ular, kura-kura, bunglon, kadal, gecko (tokek), musang, hingga micro pig (babi mini) marak diperjualbelikan.  “Meskipun pandemi,  penghobi dan komunitas punya perhatian pada reptil. Bahkan masyarakat awam ingin memulai memelihara reptil,” kata Herman Ali, pedagang reptil di Denpasar, Kamis (7/10/2021).

Harga reptil paling murah adalah  kura-kura air dengan harga Rp 35.000, dan paling mahal yaitu musang putih dengan harga Rp 10 juta per ekor. Ali, 35,  pun dalam sebulan dapat menghasilkan omzet hingga puluhan juta per bulannya. “Karena reptil ini menjadi salah satu hobi yang digemari masyarakat, jadi per bulan saya dapat menghasilkan kira-kira Rp 15 juta hingga Rp 20 jutaan,” ungkap pedagang yang membuka lapak di Jalan Sulatri, Kesiman, Denpasar ini.

Sekitar 10 tahun silam, Ali mulai memelihara gecko. Awalnya punya  12 ekor, lalu berkembang biak hingga ratusan hingga dia berinisiatif untuk menjualnya karena jumlah yang terlalu banyak untuk sebuah hewan peliharaan.

Ali memulai jual beli reptil sejak lima tahun lalu. Awalnya hanya menjual gecko itu tadi, tapi karena banyak yang minta reptil jenis lain, maka pedagang asal Solo Jawa Tengah ini memperbanyak jenis reptil yang ada.

Namun usaha yang dijalankannya tidak serta merta mulus, dan lancar tanpa halangan. Banyak suka-duka yang dilalui hingga dapat menghasilkan omzet seperti yang telah dirasakannya sekarang. “Sering hewan itu mati, kadang kabur, pastinya mengalami kerugian. Di samping itu, butuh ketelatenan tersendiri untuk merawat reptil ini, dimulai dari pakan, kebersihan kandang, serta kebutuhannya terhadap cahaya matahari,” tuturnya.

Ali menambahkan jika ingin memulai bisnis jual beli reptil, dimulai dengan hewan yang mudah dirawat, salah satu contohnya yakni gecko. “Gecko sangat gampang dirawat, cukup hanya diberi makan sekali dalam tiga hari, dengan jangkrik yang sudah ditambahkan suplemen kalsium bubuk khusus reptil,” jelasnya sambil menunjukkan koleksi gecko miliknya.

Gecko pun dapat berkembang hingga maksimal sepanjang 29 cm, dan jika gecko sudah berumur 8 bulan hingga 1 tahun, sudah siap berkembang biak dan menjadi indukan gecko. “Gecko pun memiliki harga bervariatif, corak dari seekor gecko sangat mempengaruhi harga. Untuk yang paling mahal yakni gecko full black (hitam sekujur tubuh), harga bisa mencapai puluhan juta per ekor,” ungkapnya.

Gecko pun tidak diperkenankan terlalu terkena cahaya matahari, mengingat gecko merupakan salah satu reptil nokturnal.

Ali pun membagi kiat dunia bisnis jual beli reptil tersebut. “Awal yang harus dimiliki yakni kecintaan terhadap reptil itu sendiri, karena jika sudah tertarik kepada reptil, maka seseorang akan lebih teliti merawat reptil tersebut, hingga dapat berkembang biak dan diperjualbelikan,” ujarnya.

Selain itu, membekali diri dengan ilmu pengetahuan seputar reptil, serta menjalin jaringan kepada para pencinta reptil dengan berbagai komunitas yang ada, juga merupakan hal yang penting untuk seseorang memulai bisnis jual beli reptil tersebut. “Ikut kontes, buka stand di sebuah acara, juga merupakan hal yang penting, serta aktif menjajakan reptil di berbagai platform jual beli online, dapat membantu penjualan harian,” ungkapnya sambil menunjukkan akun jual beli reptilnya pada sosial media  Instagram.

Terakhir Ali pun berpesan serta mengimbau kepada masyarakat luas, terkait pentingnya keberadaan hewan reptil di sebuah ekosistem. “Jika menemukan ular atau reptil lain yang masuk ke pemukiman, dapat menghubungi pihak yang berwewenang seperti BKSDA, atau komunitas pencinta reptil. Sebisa mungkin jangan dibunuh, demi kelestariannya di alam bebas,” tutupnya. *rma

Komentar