nusabali

Sekelompok Anak Surfing Bagikan Nasi Bungkus ke Pedagang

  • www.nusabali.com-sekelompok-anak-surfing-bagikan-nasi-bungkus-ke-pedagang

MANGUPURA, NusaBali
Aksi sosial pembagian nasi bungkus dilakukan oleh sekelompok anak surfing di Pantai Kuta pada Selasa (5/10) siang.

Anak-anak surfing ini membagikan nasi bungkus gratis kepada 50 pedagang yang berjualan di sepanjang pantai. Pembagian tersebut bagian dari kepedulian terhadap para pedagang yang sudah beraktivitas, namun belum mendapatkan pemasukan lantaran pengunjung masih sepi.

Salah seorang anak surfing yang juga selaku koordinator, Falin Anggraini, mengatakan pembagian nasi bungkus ini bukan idenya semata. Namun, berasal dari mantan anak surfing bernama Vegi, yang dulunya sering mangkal di Pantai Kuta. Anak surfing yang kini sudah menikah dengan seorang WNA Australia itu menyumbangkan uang setiap harinya untuk dibelikan nasi bungkus dan dibagikan kepada para pedagang.

Menurutnya, pembagian nasi ini hanya 50 bungkus setiap harinya. Pun untuk targetnya adalah para pedagang, mulai dari pedagang baju, pedagang souvernir dan minuman yang berjualan di kawasan Pantai Kuta. Pembagian ini, lanjut dia, murni karena rekannya yang berada di Australia itu memikirkan kondisi para pedagang saat pandemi.

“Kami terus saling kontak. Jadi, dia selalu bertanya-tanya kondisi Pantai Kuta. Ya, apa boleh buat, saat ini kan lagi sepi. Makanya muncul idenya untuk berbagi dengan para pedagang,” kata Falin Anggraini.

Sementara, Ni Nyoman Sulastri, salah seorang pedagang di Pantai Kuta, mengaku senang dengan pembagian nasi bungkus gratis itu. Dia bahkan kenal baik dengan donatur yang membelikan nasi kepada dirinya dan rekan-rekannya sesama pedagang. “Orangnya memang baik, mudah bergaul dan saat ini sudah di Australia. Saya merasa senang dan bahagia, karena dia masih memikirkan kami di sini,” katanya.

Dikatakan, dengan adanya pembagian nasi bungkus gratis ini, dia dan rekan-rekannya merasa sangat terbantu. Sebab, pemasukan sebagai pedagang souvernir di Pantai Kuta belum maksimal. Bahkan, sehari bisa saja tidak ada pembeli. “Meski Pantai Kuta sudah dibuka dan kami sudah mulai berjualan, belum tentu ada pembeli. Ya, saat ada yang memperhatikan, tentu kami sangat merasa bersyukur,” ucapnya. *dar

Komentar