nusabali

Desa Adat Tutup 17 Akses Masuk Pantai Kuta

  • www.nusabali.com-desa-adat-tutup-17-akses-masuk-pantai-kuta

MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Kuta selaku pengelola objek wisata Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, menutup 17 akses masuk menuju pantai secara permanen, Senin (4/10).

Sementara 3 akses masuk lainnya ditutup menggunakan papan. Upaya ini untuk memudahkan petugas mengawasi setiap pengunjung yang akan masuk.

Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, mengatakan penutupan akses masuk ke Pantai Kuta mulai dikerjakan Senin pagi. Dari 28 pintu masuk, ada 17 di antaranya ditutup secara permanen dengan bata ringan dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Sementara, 3 akses masuk lainnya hanya ditutup menggunakan papan. Rencananya 3 akses masuk tersebut akan dipergunakan para pekerja, khususnya petugas kebersihan yang mengangkut sampah.

“Total yang kami tutup itu ada 20 akses. Ditutup permanent 17 pintu masuk, sedangkan 3 pintu masuk dengan sistem buka tutup. Sementara, 8 akses tetap dibuka dan diisi dengan barcode PeduliLindungi,”  jelas Wasista.

Penutupan secara permanen sejumlah pintu masuk menuju Pantai Kuta menggunakan anggaran khas Desa Adat Kuta, sebesar Rp 12 juta. “Karena pengerjaan penutupan menggunakan bata ringan, ya kemungkinan dua hari selesai. Kami berharap penutupan akses itu bisa meminimalkan pengunjung yang masuk ke area pantai yang lolos dari barcode PeduliLindungi,” harap Wasista.

“Kalau masuk dengan barcode PeduliLindungi, tentu kami mudah mengetahui kuota yang masuk. Karena setiap barcode PeduliLindungi, kapasitasnya hanya 1.000. Dengan kata lain, kalau ada 8 akses masuk dengan barcode, berarti hanya ada 8.000 pengunjung yang masuk,” jelas Wasista.

Dibatasinya kuota pengunjung, lanjut Wasista, sesuai arahan dari Surat Edaran Gubernur Bali yang melakukan pembukaan objek wisata pantai dengan dengan kapasitas 50 persen. Hal ini semata untuk mencegah klaster penyebaran Covid-19. Wasista juga berharap dengan adanya penutupan dan juga pemusatan akses masuk melalui 8 pintu saja, bisa menjadi satu masukkan bagi pemerintah Provinsi Bali untuk mengevaluasi kembali penerapan ganjil genap ke area Pantai Kuta.

“Semuanya sudah terpusat dan kami benar-benar memfilter yang masuk, kami berharap ganjil-genap yang sudah diberlakukan di Kuta bisa dievaluasi. Karena alasan penerapan itu kan mengantisipasi kerumunan dan membludaknya pengunjung,” harap Wasista. *dar

Komentar