nusabali

Undiksha Kembali Raih Prestasi Internasional

Raih Medali Emas Lewat Inovasi Pengolahan Limbah Laundry

  • www.nusabali.com-undiksha-kembali-raih-prestasi-internasional

Karya inovatif tersebut mengedepankan konsep pengolahan limbah pada bisnis laundry sehingga air limbah bisa diubah menjadi air yang bisa digunakan kembali dengan kapasitas 80% dari
kapasitas sebelumnya.

SINGARAJA, NusaBali
Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali meraih prestasi pada kompetisi internasional. Kali ini 7 mahasiswa Undiksha berhasil meraih medali emas pada kategori Environment dalam World Invention Competition and Exhibition yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientists Association (IYSA) yang berkolaborasi dengan Segi College Subang Jaya- Malaysia.

Ajang ini dilaksanakan sejak, 20 Agustus 2021  hingga malam penganugrahan pada 30 September 2021. Pada ajang bergengsi tersebut, Tim Undiksha diwakili 7 mahasiswa dan mahasiswi yang terdiri atas Gede Gery Apriliana Putra dari prodi Kimia, I Putu Raka Nata dari prodi Pendidikan Fisika, Kadek Sri Andriani dari prodi Kimia, Ni Putu Ayu Niya Loviyani dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Ronia Apriani dari prodi Kimia, Wahyu Ariawan dari prodi Kimia, dan I Putu Pandu Setiawan dari Prodi Kimia.

Penghargaan tersebut didapatkan melalui karya yang berjudul “Ganesha Smart Pure”. Ketua tim, Kadek Sri Andini menjelaskan karya inovatif tersebut mengedepankan konsep pengolahan limbah pada bisnis laundry sehingga air limbah bisa diubah menjadi air yang bisa digunakan kembali dengan kapasitas 80% dari kapasitas sebelumnya.

Produk ini mengoptimalkan teori kimia, biologi, serta fisika sehingga menghasilkan air yang lebih jernih. “Keunggulan yang dimiliki inovasi ini yakni mampu menghemat air laundry hingga 80%, mudah digunakan, dan ramah lingkungan, Minggu (2/10).

Kompetisi ini diikuti oleh 369 tim dari 29 negara dunia. Tim Undiksha membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk melakukan persiapan yang meliputi penyiapan produk, pembuatan artikel ilmiah, video produk, dan materi presentasi. “Melalui segala proses tersebut, kami sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kompetisi ini. Selain itu, kami juga merasa bangga karena walaupun pandemi masih bisa menyumbangkan prestasi untuk Undiksha tercinta,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Undiksha yang telah memberikan dukungan dalam mengikuti kompetisi. Demikian juga kepada dosen pembimbing, Dr. I Nyoman Tika, M.Si. “Prestasi ini membuat kami semakin termotivasi untuk terus berkaya, mengikuti event-event serupa untuk mengharumkan nama undiksha di kancah nasional maupun internasional,” imbuhnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof Dr I Wayan Suastra, M.Pd., memberikan apresiasi terhadap prestasi ini. “Kami dari pimpinan sangat mengapresiasi dan bangga dengan mahasiswa karena tetap semangat berkompetisi dan berprestasi di tengah pandemi ini,” ungkapnya. Ia juga mengajak semangat ini dapat terus dipertahankan dan diikuti oleh semakin banyak mahasiswa. “Prestasi tidak hanya penting untuk universitas, tetapi penting juga untuk mahasiswa dalam meningkatkan daya saing,” pungkasnya.

Sebelumnya, prestasi gemilang juga ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha di tingkat nasional. Prestasi tersebut dipersembahkan tim Sifors Unggul dari ajang Expo Pekan Ilmiah Mahasiswa (EPIM) 2021 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Jember, 16 September 2021. Tim yang terdiri atas Irfan Walhidayah, Fachradina Yuniar, dan I Gede Anggie Suardika Arpin meraih juara I dalam kategori lomba bisnis TIK.

Tim ini menampilkan sebuah karya Startup Rudaya-Connect The Art yang merupakan aplikasi berbasis mobile yang dapat menghubungkan antara pencari jasa seni dengan para seniman tradisional di Indonesia. Ketua tim, Irfan Walhidayah menjelaskan karya tersebut dirancang secara khusus untuk para pecinta seni dan kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia dengan berbagai fitur yang mudah digunakan. “Tampilannya modern dan elegan serta dilengkapi berbagai fitur yang dapat memudahkan para pemakainya,” jelasnya, Jumat, (17/09).

Mahasiswa asal Medan, Sumatera Utara ini menjelaskan latar belakang dibuatnya karya tersebut tidak terlepas dari keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia yang kemudian melahirkan para seniman tradisional dengan berbagai keahlian, sehingga dipandang perlu untuk dibantu melalui sebuah aplikasi. “Dari kebudayaan itu muncul seniman-seniman tradisional dari berbagai kategori keahlian, dengan kemajuan teknologi maka sudah sepatutnya generasi yang melek teknologi membantu memperkenalkan seniman seniman tradisional di Indonesia melalui sebuah aplikasi,” terangnya.

Karya tersebut memiliki beberapa keunggulan, diantaranya mudah diakses, media jembatan antar seniman tradisional di seluruh Indonesia, media penghubung antara pencari jasa seni tradisional dengan seniman tradisional, serta inovasi tersebut dapat meningkatkan kualitas kesenian Indonesia. Hal ini yang menjadi salah satu pengantar untuk meraih prestasi. *

Komentar