nusabali

Cegah Stunting, 30 Desa di Tabanan Dapat Bantuan Hibah Air Minum

  • www.nusabali.com-cegah-stunting-30-desa-di-tabanan-dapat-bantuan-hibah-air-minum

TABANAN, NusaBali
Warga 30 desa di Tabanan mendapat bantuan program Hibah Insentif Desa Menuju Air Minum Aman (Hid Mama) tahun 2021.

Program ini antara lain untuk mencegah kasus stunting di desa. Desa yang mendapat program ini adalah desa yang sudah sukses dalam pengelolaan Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).

Total nolai bantuan untuk Tabanan dalam program tersebut Rp 7,2 miliar. Kepala Bidang Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Pemukimanan (PUPRPKP) Tabanan I Gusti Agung Gede Krisna Kamasan menegaskan, bantuan ini merupakan program dari Dirjen Ciptakan Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tahun 2021,  Tabanan termasuk salah satu kabupaten yang mendapat bantuan. "Tujuan dari program Hid Mama adalah untuk mencegah kasus stunting. Artinya di desa itu tak hanya tersedia air bersih, tetapi juga menjamin air bersih dan aman dikonsumsi," ungkapnya, Minggu (3/10).

Menurutnya, 30 desa yang mendapat bantuan tersebut adalah desa yang sudah sukses dalam mengelola Pamsimas. Kini proses bantuan ini tengah berjalan dan diawasi langsung pihak Balai Provinsi di bawah Kementerian PUPR. Pengawasan kegiatannya langsung dari Dinas PUPR Tabanan. "Program Pamsimas dilaksanakan dengan sistem padat karya. Seluruhnya melibatkan masyarakat termasuk dalam pembelian material. Tujuannya agar ada perputaran ekonomi," tegas Krisna Kamasan.

Disebutkan, beberapa kriteria harus dipenuhi untuk mendapatkan Hid Mama. Di antaranya, desa harus sudah dinyatakan mampu mengelola dan merawat secara berkelanjutan keberadaan Pamsimas itu sendiri. Jika tak memenuhi kriteria tersebut mustahil program ini digelontorkan ke desa. Untuk pembangunan Hid Mama ini,  Tabanan mendapat anggaran senilai Rp 7,2 miliar. ‘’Jumlah anggaran ini tiap desa bervariasi, tergantung situasi dan kondisi desa. Anggaran tertinggi kisaran Rp 300 juta," tandas Krisna Kamasan. *des

Komentar