nusabali

Kulkul Bergerak-gerak Sendiri, Banjar Merta Rauh Gempar

  • www.nusabali.com-kulkul-bergerak-gerak-sendiri-banjar-merta-rauh-gempar

DENPASAR, NusaBali.com – Jagat media sosial digemparkan dengan beredarnya video yang menunjukkan kulkul di Bale Banjar Merta Rauh, Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar Utara bergerak dengan sendirinya.

Dalam video yang beredar, terdengar seorang pria yang sedang merekam sambil mengatakan kalimat sebagai berikut. “Kulkul Bale Banjar Merta Rauh satunya bergerak sendiri,” ujar pria yang ada di video tersebut, Sabtu (2/10/2021).

Saat dikonfirmasi Minggu (3/10/2021), Kelian Banjar Merta Rauh, Anak Agung Ngurah Wijaya mengatakan bahwa dirinya pada saat kejadian tengah menghadiri sebuah acara melayat. Lalu pada saat pulang dari acara tersebut, dirinya melihat dua buah kulkul yang ada pada Bale Banjar Merta Rauh telah bergerak ke arah Timur dan Barat. “Itu yang membuat video adalah keponakan dari Sekretaris Banjar Merta Rauh Ketut Sumerta, yang bernama Gede,” ujar kelian berusia 51 tahun itu.

Dirinya pun menyatakan bahwa kulkul pada Bale Banjar Merta Rauh telah bergerak dari pukul 16.00 WITA pada Sabtu (2/10/2021). “Pas saya berangkat melayat kulkul sudah bergerak, dua-duanya. Bergerak keras, tapi pada saat itu tidak ada angin, bisa dilihat dalam video dedaunan pohon pun tidak bergerak,” ceritanya.

Pada saat kejadian, Anak Agung Ngurah Wijaya pun memanggil warga sekitar untuk menyaksikan fenomena tersebut. “Sebagian warga merinding melihat fenomena itu, soalnya itu tumben seperti itu. Dua buah kulkul yang ada di Bale Banjar Merta Rauh itu berat, dan besar,” ungkap pria asal Puri Agung Blahbatuh tersebut.

Pada saat kejadian, dirinya pun kemudian memanggil Jero Mangku Banjar Merta Rauh, untuk melakukan ritual keagamaan, terkait fenomena langka tersebut. “Pada saat itu, setelah menghaturkan canang sekitar pukul 19.00 Wita, kulkul pun berhenti bergerak,” ungkapnya.

Anak Agung Ngurah Wijaya pun mengungkapkan bahwa Banjar Merta Rauh dalam waktu terakhir sedang melakukan renovasi serta perbaikan. Lalu pada saat kejadian, ditemukan gayung pada lantai 3 Banjar Merta Rauh. “Ada gayung di lantai III, gayung itu sepertinya digunakan untuk mencampur cat oleh tukang yang bekerja saat mengecat di lantai III,” ungkapnya.

Dirinya pun mengatakan bahwa gayung tersebut merupakan properti toilet Banjar Merta Rauh, yang dalam filosofi agama Hindu merupakan benda cemer (kotor dalam konsep sekala maupun niskala). “Karena pada lantai III ini wilayah tempat suci, dan kulkul berada di lantai IV, seharusnya benda cemer tersebut tidak digunakan untuk mengecat di wilayah ini. Ya wajar karena tukangnya juga bukan orang Bali, mungkin tidak paham dengan konsep cemer tersebut,” ungkapnya.

Lebih lanjut Jero Mangku Banjar Merta Rauh Gusti Ngurah Raka, mencurigai bahwa penyebab terjadinya fenomena tersebut dikarenakan adanya benda cemer yang tidak seharusnya berada di kawasan suci. “Tapi saya tidak mengetahui secara pasti penyebabnya, tapi saya sebagai Jero Mangku mencurigai mungkin saja penyebabnya karena benda cemer tersebut,” ungkapnya.  *rma

Komentar