nusabali

NTP Petani Bali Naik Tipis 0,12 Persen di Bulan September, Masih Jauh dari Untung

  • www.nusabali.com-ntp-petani-bali-naik-tipis-012-persen-di-bulan-september-masih-jauh-dari-untung

DENPASAR, NusaBali.com - Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Bali tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,12 persen menjadi 93,00 pada bulan September 2021.

Angka tersebut berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali teranyar yang dirilis Jumat (1/10/2021).  Dengan kenaikan tipis tersebut, indeks NTP Bali masih di bawah 100 sehingga petani di Bali dikatakan masih belum mengalami keuntungan alias masih merugi.

“Dari nilai komponen nilai tukar petani yang terjadi, indeks yang diterima petani (It) pada bulan September mencapai 99,95. Ini terjadi kenaikan jika dibandingkan indeks yang diterima petani yang diterima pada bulan Agustus di mana kenaikannya mencapai 0,08 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Bali, Hanif Yahya ketika merilis data secara daring.

“Sedangkan komponen indeks yang dibayar petani (Ib) pada bulan September mencapai 107,48, angka ini terjadi penurunan jika kita bandingkan dengan indeks yang dibayar petani pada bulan Agustus di mana penurunannya terjadi sebesar -0,04 persen,” tambah Hanif.

Diketahui Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase.

Nilai indeks NTP dapat ditafsir sebagai berikut, NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya.

Sementara NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya.

Dan, NTP < 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya.

Dari data yang dirilis tampaknya secara umum petani Bali masih merugi dengan indeks NTP sebesar 93,00 atau di bawah 100.  

Hanif Yahya pun merinci kenaikan ataupun penurunan indeks NTP Bali pada bulan September2021 menurut subsektor pertanian. Dikatakannya NTP pada subsektor tanaman pangan naik 0,86 persen menjadi 91,87, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,72 persen menjadi 86,08, subsektor perikanan naik 1,94 persen menjadi 101,07, dan subsektor peternakan mengalami kenaikan tipis sebesar 0,07 persen menjadi 99,81.

Sementara itu subsektor hortikultura menjadi satu-satunya subsektor pertanian yang mengalami penurunan NTP pada bulan September 2021. “Selanjutnya Nilai Tukar Petani untuk subsektor hortikultura mencapai 90,42, angka ini terjadi penurunan jika kita bandingkan dengan Nilai Tukar Petani pada subsektor yang sama pada bulan Agustus yang mana penurunannya terjadi sebesar -2,39 persen,” ujar Hanif Yahya.  *adi

Komentar