nusabali

Seniman Dedy Tompel Ingatkan Pakem Tari Jauk Manis

  • www.nusabali.com-seniman-dedy-tompel-ingatkan-pakem-tari-jauk-manis

SEMARAPURA, NusaBali.com - Agar pengembangan Tari Jauk Manis tidak melenceng, seniman I Komang Dedi Diana mengajak generasi muda ikut melestarikan pakem-pakem tari jauk manis.

Dedi Diana mengingatkan soal pakem Tari Jauk Manis saat menjadi pembicara dalam kegiatan Pembinaan Tari Jauk Manis dan Makendang Tunggal di Balai Budaya Klungkung, Jumat (1/10/2021). Acara tersebut sekaligus merupakan serangkaian kegiatan Atraksi Melestarikan Seni dan Kebudayaan (Aksiku) Daerah Kabupaten Klungkung tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Museum Semarajaya Klungkung.

“Workshop seperti ini harus dilakukan karena terkait perkembangan kesenian Bali yang sangat baik, sehingga workshop seperti adalah untuk menekankan bagaimana pakem-pakem yang ada. Sehingga tidak hanya sekadar bagaimana kita mengembangkan, tapi juga kita ikut melestarikan pakem-pakem yang sudah ada, sehingga tidak terlalu jauh pengembangannya,” ujar Dedi Diana seusai kegiatan.

Ia menambahkan, kreativitas memang menjadi tuntutan ataupun kriteria ketika mengikuti lomba-lomba. Namun, ia menekankan kreativitas yang dimaksud adalah kreativitas yang masih mempertahankan pakem-pakem dasar tari jauk manis itu sendiri.

Untuk diketahui, selain digunakan sebagai ajang pembinaan tari jauk manis, kegiatan pada hari itu juga sekaligus sebagai persiapan (technical meeting) dari lomba tari jauk manis dan makendang tunggal serangkaian kegiatan Aksiku 2021.

Dalam pemaparannya Dedi mengajarkan bagaimana para peserta harus memahami agem, tandang, tangkis, dan tangkep dari seorang penari jauk manis. Hal tersebut dikatakannya sangat penting karena setiap tari (Bali) pastinya memiliki ciri khas sendiri dalam agem, tandang, tangkis, dan tangkepnya.

“Misalnya dari jari, ada namanya jeriring. Bagaimana mereka menggetarkan jari, kalau jempol saja kita getarkan itu biasanya pada tari topeng. Kalau menggetarkan secara keseluruhan yang disebut jeriring, itu adalah pada tari jauk manis,” tutur pria yang akrab dipanggil Dedy Tompel ini.

Ia pun menambahkan bahwa Tari Jauk sendiri juga memiliki beberapa versi yang juga memiliki perbedaan pada gerak maupun agemnya. Sehingga para penari juga harus bisa melihat perbedaan yang dimiliki berbagai macam tari jauk tersebut supaya mampu membawakan tari jauk dengan tepat.   

Lebih lanjut Dedi mengatakan setelah mengetahui berbagai jenis agem Tari Jauk Manis, para penari diharapkannya juga menguasai teknik ngunda bayu (mengatur tenaga). Dedi yang juga pentolan grup lawak Bali, Celekontong Mas mengatakan, bagi penari yang belum menguasai ngunda bayu, maka kemungkinan gerakannya akan cenderung monoton dan tenaganya akan habis sebelum tarian berakhir. 
“Monotonnya bagaimana? Karena semua dilakukan dengan keras, semua dilakukan dengan kuncian, yang di satu sisinya bisa kehabisan tenaga, belum selesai sudah kehabisan tenaga,” pesan Dedi.

Kegiatan Aksiku pada tahun 2021 ini mengambil tema ‘Mempertahankan dan Menguatkan Eksistensi Adat dan Budaya Kabupaten Klungkung Melalui Program ‘Aksiku’. Kegiatan yang diinisiasi Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, Kabupaten Klungkung bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi museum, khususnya Museum Semarajaya Klungkung. *adi

Komentar