nusabali

Uji Coba Wisata Belum Pengaruhi Hunian Hotel dan Penginapan di Tabanan

  • www.nusabali.com-uji-coba-wisata-belum-pengaruhi-hunian-hotel-dan-penginapan-di-tabanan

TABANAN, NusaBali
Uji coba pembukaan tempat wisata yang sudah diterapkan selama 2 pekan lebih rupanya belum memberi pengaruh terhadap tingkat hunian hotel dan penginapan di Tabanan.

Pemicunya karena kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) belum normal seiring belum dibukanya penerbangan internasional. Namun dari segi kunjungan wisatawan domestik, objek wisata di Tabanan sudah mulai menggeliat.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tabanan I Gusti Bagus Gede Damara, menyebutkan untuk sekarang di tengah suasana uji coba dibukanya wisata, belum ada pengaruh tingkat hunian terhadap hotel dan penginapan di Tabanan. Dengan keberadaan hotel di Tabanan yang lokasinya ada di daerah pesisir selatan dan pegunungan, tingkat hunian belum ada pengaruh. Kecuali di daerah Candikuning, Kecamatan Baturiti, hunian wisatawan lokal sudah ada karena memiliki market lokal. “Selama ini, yang menginap sebelum pandemi kebanyakan asing (wisman), sedangkan kunjungan asing ke Tabanan belum signifikan,” ujar Gusti Damara, Jumat (1/10).

Bahkan kata dia, dalam beberapa bulan ke depan meskipun nantinya kunjungan wisman dibuka, untuk ke Tabanan diprediksi belum tinggi. Karena dari segi kunjungan ke objek mereka masih ada pilihan lain, seperti ke daerah Canggu maupun Nusa Dua, Kabupaten Badung. “Kondisi riilnya sekarang untuk wisatawan asing kunjungan ramainya masih di daerah Canggu, sedangkan ke Tabanan dalam jangka pendeknya belum ada. Lagi pula untuk sekarang penerbangan murah belum ada, masih mahal. Namun dari segi kunjungan domestik ke Tabanan sangat membantu,” imbuh Gusti Damara.

Seperti yang dipantau selama beberapa pekan ini, kunjungan wisatawan domestik ke sejumlah objek wisata di Tabanan mulai menggeliat. Apalagi menurut Gusti Damara, jalan tol Jakarta sampai Probolinggo (Jawa Timur) sudah terkoneksi. Sehingga ketika week end mereka akan berlibur menggunakan mobil karena lebih murah seiring belum adanya penerbangan murah baik rute luar negeri maupun dalam negeri.

Dia menjelaskan, meskipun hunian penginapan dan hotel masih rendah, kunjungan wisatawan ke restoran di Tabanan mulai hidup seiring dengan menggeliatnya kunjungan domestik. Namun persentase kunjungan ke restoran belum ada data angka pasti, karena data riilnya ada di masing-masing objek wisata. “Sebelumnya kunjungan tempat makan kan nol. Nah, sekarang sudah mulai hidup, karena kunjungan domestik bisa saya katakan sudah normal ke Tabanan,” ucar Gusti Damara.  

Menurut dia, sebenarnya Tabanan sangat memiliki peluang untuk menarik kunjungan wisman maupun domestik. Sebab Tabanan memiliki potensi besar menyuguhkan wisata alam terbuka. Lagi-lagi dalam hal ini harus pandai mengemas wisata alam tersebut.

“Ya mestinya kita di tengah pandemi ini Tabanan memiliki peluang besar karena kita ini wisata alam. Jadi peluang lebih besar tergantung gimana caranya kita mengemas,” tendasnya.

Dan seiring berjalannya waktu, di tengah pemberlakukan PPKM level 3 ini, dia berharap pengaruh kunjungan ke hotel dan penginapan di Tabanan bisa merangkak. Sebab sekarang sudah mulai ada beberapa lembaga yang mengadakan pertemuan di Bali. Seperti pelatihan sertifikasi wasit dari PSSI seluruh Indonesia tempatnya dipilih di Tabanan.

“Saya selaku PHRI terus berkoordinasi dengan KONI untuk nanti mengembangkan sport tourism di Tabanan. Karena kita memiliki peluang, contohnya saja pelatihan wasit ini dipilih lokasi di Tabanan. Jadi kita harus ikut masuk memajukan wisata di Tabanan dengan tetap memperhatikan prokes dengan baik,” tandas Gusti Damara, owner Hotel dan Restoran Dewi Sinta di kawasan Objek Wisata Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. *des

Komentar