nusabali

Pasar Banyuasri Berlakukan Parkir Digital

  • www.nusabali.com-pasar-banyuasri-berlakukan-parkir-digital

SINGARAJA, NusaBali
Pengelola Pasar Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Buleleng, akhirnya memberlakukan parkir digital di areal parkir pasar setempat.

Seluruh pengunjung pasar, sejak Jumat (1/10) kemarin, mulai melakukan pembaharuan cara membayar parkir.  Pemberlakuan parkir digital di pasar ini perdana di Kabupaten Buleleng. Sejumlah pengunjung pasar di pintu masuk, tampak diarahkan petugas untuk mengambil tiket parkir. Lalu pada pintu keluar sejumlah pengunjung yang masih awam menggunakan sistem parkir digital, beberapa tampak kebingungan. Terutama saat menunggu portal yang terbuka secara otomatis setelah karcis parkir dibayar. Bahkan sejumlah pengunjung Pasar Banyuasri ada yang ingin menerobos keluar sebelum portal terbuka otomatis.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Argha Nayottama Buleleng Made Agus Yudi Arsana mengatakan, alat parkir digital itu sudah dipasang sebulan lebih. Hanya baru dioperasikan Jumat (1/10) kemarin, setelah petugas parkir diberikan pelatihan sistem parkir digital.

Menurutnya, pintu masuk parkir hanya disediakan satu di pintu depan pasar sebelah timur. Sedangkan pintu keluar ada tiga alternatif. Bisa melalui pintu depan sebelah barat, atau di pintu belakang di dua titik. Guna mengantisipasi keamanan dan bocornya parkir, Perumda Pasar sudah memasang pintu besi. Terutama akses masuk yang dapat ditembus dari area Terminal Banyuasri (sisi timur pasar). “Memang akses masuknya cukup banyak, sehingga yang di ruko timur tembus terminal kami sudah tutup dengan pintu besi. Mengantisipasi keamanan juga, kalau terlalu banyak pintu masuk kan rawan juga,” jelas dia.

Penerapan parkir digital di Pasar Banyuasri, sebut Agus Yudi, untuk mewujudkan keterbukaan pengelolaan parkir. Karena setelah dibuka awal tahun lalu, pendapatan dari parkir Pasar Banyuasri sempat mencapai Rp 4 juta per hari. Namun beberapa bulan berjalan, pendapatan parkir  malah menurun.

“Karena pintu masuk banyak pendapatan parkir kami menurun, kadang hanya tiga juta rupiah. Pernah juga di bawah itu. Padahal awal-awal, sempat masuk empat juta  rupiah satu hari. Dengan parkir digital ini saya yakin bisa mencapai seperti pendapatan awal bahkan bisa lebih,” imbuh Yudi Arsana.

Jela dia, optimalisasi pendapatan parkir Pasar Banyuasri diharapkan dapat mendorong pendapatan total Pasar Banyuasri. Pendapatan ini baru mencapai 75 persen dari target pendapatan yang ditetapkan dari Kerja Sama Pemanfaatan (KSP). Hal tersebut terjadi karena masih banyak ruko dan los di dalam pasar belum ditempati pemiliknya. Dalam perjanjian tersebut, Perumda Pasar setelah mengelola Pasar Banyuasri minimal dapat menyetorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1 miliar per tahun. *k23

Komentar