nusabali

Kafe di Jimbaran Akan Dipasangi Barcode

  • www.nusabali.com-kafe-di-jimbaran-akan-dipasangi-barcode

MANGUPURA, NusaBali
Puluhan kafe di pesisir Pantai Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, mulai menggeliat. Banyak pengunjung mulai berdatangan ke kawasan yang dikenal sebagai destinasi kuliner olahan hasil laut itu.

Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Desa Adat Jimbaran menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat bagi pengunjung yang masuk ke kawasan. Bahkan rencananya dalam waktu dekat akan dipasangi barcode PeduliLindungi di akses masuk.

Bendesa Adat Jimbaran AA Made Rai Dirga, mengatakan kunjungan ke kafe di kawasan pesisir Pantai Jimbaran memang menunjukan peningkatan, terutama saat akhir pekan. “Sudah mulai ada pergerakan pengunjung. Jadi, roda perekonomian sudah mulai berputar,” katanya, Kamis (30/9).

Menurut Rai Dirga, saat ini semua kafe di kawasan pesisir Pantai Jimbaran, sudah menerapkan prokes dengan ketat. Tidak saja kepada pengunjung, namun terhadap pengelola dan karyawan pun juga diterapkan sangat ketat.

Namun, satu yang belum diimplementasikan, yakni pemasangan QR Code PeduliLindungi. “Rencana pemasangan barcode kami akan menghadap terlebih dahulu kepada Sekda Badung, selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Badung. Untuk implementasinya nanti, kami menunggu arahan,” katanya.

Permohonan rencana pemasangan QR Code PeduliLindungi, diakuinya sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Badung. Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah bisa membantu memfasilitasi. “Rencananya barcode tersebut akan dipasang akses masuk kawasan. Dengan demikian, para pengunjung bisa terskrining awal ketika masuk ke kafe, sekaligus ini memudahkan tracing,” kata Rai Dirga.

Meski demikian, pemasangan QR Code PeduliLindungi tersebut tidak akan dipasang di akses masuk pantai, sebab status Pantai Jimbaran adalah pantai nelayan dan bukan DTW (Daya Tarik Wisata). “Selain ditakutkan terbentur regulasi, karena barcode tersebut saat ini ditujukan untuk DTW. Juga ditakutkan berbenturan dengan masyarakat nelayan. Kendati demikian, fasilitas prokes senantiasa diimplementasikan di lapangan,” tegas Rai Dirga sembari mengajak seluruh masyarakat senantiasa konsisten menjaga dan menerapkan prokes, demi mencegah penyebaran Covid-19.

Rai Dirga berharap, pembukaan destinasi wisata bisa terus berkelanjutan dan tidak sampai terputus. Karena hal ini sangat membantu perekonomian krama Jimbaran yang sudah sangat terpuruk akibat pandemi. “Jika kondisi semakin membaik, tentu border internasional nantinya bisa dibuka. Untuk itu, mari kita semua disiplin dalam menerapkan prokes agar pembukaan destinasi ini terus berlanjut,” harapnya. *dar

Komentar