nusabali

Situs Lingga Yoni Ditemukan di Bakas

  • www.nusabali.com-situs-lingga-yoni-ditemukan-di-bakas

SEMARAPURA, NusaBali
Situs purbakala berupa 3 buah lingga ditemukan di Bukit Prajan kawasan Subak Gombeng Kelod, Banjar Kawan, Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung pada Buda Cemeng Ukir, Rabu (15/9) lalu.

Selain 3 buah lingga (simbol purusa), di lokasi yang sama juga ditemukan beberapa pecahan yoni (simbol pradana), serta tempat pemujaan, dan sebuah arca. Situs berupa 3 lingga yoni berbahan batu tersebut diperkirakan untuk pemujaan terhadap Dewa Siwa. Hal ini diperkuat dengan nama dari lokasi penemuan situs tersebut, yakni Bukit Prajan, yang dalam dunia sastra adalah tempat pemujaan Siwa (Ciwa Sidhanta).

Lokasi temuan situs tersebut merupakan tanah druwen (milik) Ida Pedanda Gede Rai Putra Keniten, sulinggih dari Griya Gede, Desa Bakas. Situs tersebut pertama kali ditemukan oleh Jro Mangku Swagina Usadha, seorang pamangku yang juga pengayah di Griya Gede.

Kisahnya, ketika itu Jro Mangku Swagina diminta ngayah untuk mengecek secara niskala ke Bukit Prajan, mEngingat lokasi tersebut selama ini dikenal angker. Jro Mangku Swagina lakukan pengecekan tepat rahina Buda Cemeng Ukir, 15 September 2021. Pengecekan dilakukan menjelang upacara padiksan pasangan Calon diksita dari Griya Gede, Desa Bakas, yang saat welaka bernama Ida Bagus Rai Susrama dan Ida Ayu Made Sri Diatmini---yang baru melakukan padiksan pada Anggara Kliwon Kulantir, Selasa (21/9).

"Saat saya melakukan pengecekan, tiba-tiba saya merasakan sesuatu di sebuah gundukan yang sudah ditumbuhi ilalang dan semak belukar," ungkap Jro Mangku Swagina saat ditemui NusaBali di kediamannya di Desa Bakas, Rabu (29/9).

Kemudian, atas seizin Ida Pedanda Gede Rai Putra Keniten, maka gundukan setinggi lutut orang dewasa dengan diameter 1 meter itu dibersihkan dan digali hingga kedalaman 20 cm. Ternyata, ditemukan situs 3 lingga yoni dan 1 arca. Di sebelah lingga tersebut juga ada tempat pemujaan yang berjarak 3 meter.

Jro Mangku Swagina menjelaskan, gundukan tersebut memang sudah ada sejak dulu. Hanya saja, karena ditumbuhi semak belukar dan tertutup, tidak ada yang mengetahui bahwa di dalamnya terdapat situs lingga yoni. Di samping itu, keberadaan di areal persawahan yang cukup jauh dari jalan raya sekitar 300 meter. "Dari dulu sudah ada gundukan itu, bahkan banyak yang menghaturkan canang di atasnya, terutama dari petani di areal tersebut," kenang Jro Mangku Swagina.

Setelah situs tersebut ditemukan, kemudian dibalut kain poleng dan kain putih kuning, lalu dihaturkan banten suci asoroh. Untuk lebih memastikan terkait situs itu, kata Jro Mangku Swagina, akan dicek dari instansi terkait. "Situs yang ditemukan itu masih berada di Bukit Prajan, nanti akan dicek terlebih dahulu oleh instasi terkait," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, sempat meninjau situs purbakala lingga yoni yang bary ditemukan ini, Rabu kemarin. Wabup Made Kasta berharap dinas terkait bisa segera turun untuk menelusuri keberadaan tahun berdirinya situs ini.

"Hari ini (kemarin) kita turun hanya untuk meninjau saja. Saya sudah tugaskan dinas terkait yang lebih memahami agar segera turun untuk menelusuri keberadaannya," jelas Made Kasta, yang kemarin didampingi Perbekel Bakas, I Wayan Murdana, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Sedangkan Perbekel Wayan Mudana mengaku belum tahu sejarah situs lingga yoni yang baru ditemukan tersebut. "Mudah-mudahan nanti dinas terkait bisa segera turun untuk mendalami keberadaan situs ini," harap Wayan Mudana.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan-Kepemudaan-Olahraga Klungkung, IB Jumpung Gede Oka Wedhana, berjanji akan mengecek ke lokasi terkait penemuan situs lingga yoni tersebut, Kamis (30/9) ini. "Kami baru dapat informasinya lewat Medsos. Jadi, besok kami cek dulu ke lokasi bersama tim dari Dinas Budpora Klungkung," tandas Wedhana. wan

Komentar