nusabali

Sekolah Bersiap Rencana PTM Terbatas

  • www.nusabali.com-sekolah-bersiap-rencana-ptm-terbatas

SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah sekolah di Kabupaten Buleleng mulai menyiapkan rencana pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, yang akan mulai dilaksanakan pada awal Oktober 2021 ini.

Para guru yang telah lama menanti PTM ini antusias menyambut rencana tersebut. Mereka menyiapkan beragam sarana penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Persiapan dibukanya kembali PTM secara terbatas, sudah dilakukan di sejumlah sekolah, di antaranya di SMPN 6 Singaraja dan SDN 1 Beratan. Sekolah menyiapkan tempat mencuci tangan, pelindung wajah untuk siswa dan guru, serta melakukan penataan bangku di ruang kelas. Selain kesiapan dalam hal prasarana, seluruh guru pun telah divaksin Covid-19.

Kepala Sekolah SMPN 6 Singaraja, Nyoman Sudiana mengaku sekolah yang dia pimpin telah siap melakukan PTM secara terbatas. Persiapan PTM ini sejatinya sudah dilakukan sejak awal tahun 2021. Nantinya, ketika PTM secara terbatas mulai dilakukan, siswa yang mengikuti pembelajaran hanya 50 persen dari kapasitas ruang kelas yang ada.

Prasarana untuk penerapan protokol kesehatan di dalam kelas pun telah disiapkan. Tak hanya itu, guru yang ada di SMPN 6 Singaraja pun telah disiapkan. Seluruh guru telah divaksin Covid-19. Sementara, dari 900-an siswa di SMPN 6 Singaraja, 90 persen di antaranya telah divaksin Covid-19. Sisanya, belum divaksinasi lantaran belum cukup usia.

Sudiana menyebutkan, para guru sudah merindukan PTM. Karena itu, rencana PTM secara terbatas ini sangat disambut baik. Menurutnya, pembelajaran secara daring yang dilakukan selama dua tahun belakangan ini kurang efektif. Ketika terus diberlakukan pembelajaran secara daring, dikhawatirkan ada generasi yang hilang.  

"Kami khawatir ada generasi yang hilang. Tidak pernah ke sekolah, tidak pernah bertemu dengan guru-gurunya. Tahu-tahu langsung sudah tamat. Kami juga meyakini sekali pembelajaran daring itu tidak efektif. Yang paling efektif itu adalah dengan pembelajaran tatap muka," tukas Sudiana.

Sementara itu, salah satu guru SDN 1 Beratan, Luh Suartini mengatakan, menyusul rencana PTM secara terbatas, pihak sekolah telah menyiapkan apa yang  diamanatkan oleh pemerintah. Sekolah secara maksimal mempersiapkan protokol kesehatan yang diberlakukan. "Kami pihak sekolah semaksimal mungkin menyiapkan protokol kesehatan," ujar Suartini.

Kata Suartini, selama ini banyak orang tua siswa dan siswa menginginkan PTM. Para guru dan siswa memiliki kerinduan setelah pembelajaran daring berlangsung hampir dua tahun. Ketika mereka belajar secara daring hampir jarang terjadi interaksi secara langsung antara siswa dengan gurunya, seperti yang saat sebelum pandemi Covid-19.

Para guru pun merasakan sesuatu yang hilang selama pemberlakuan pembelajaran daring tersebut. "Ketika daring, kami tidak bisa menatap langsung anak-anak, pagi tidak bisa bertegur sapa seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19. Terutama, untuk penanaman karakter itu juga yang banyak terasa hilang," tutup Suartini. *mz

Komentar